Rabu, 28 Desember 2016

Pengamanan Tahun Baru, Dandim Sisir Kawasan Laut


Jembrana (Wisma Berita)

Dalam rangka pengamanan Tahun Baru dan menjaga stabilitas keamanan wilayah, Rabu (28/12), Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus beserta jajaran menyisir kawasan laut Kabupaten Jembrana.

Dari pantauan redaksi, kegiatan penyisiran laut dilakukan dengan cara patroli menggunakan speed boat milik Taman Nasional Bali Barat (TNBB) sejak pagi hingga siang didampingi Danramil 1617-03/Melaya beserta 1 orang anggota dan 2 orang anggota Unit Inteldim 1617/Jembrana serta melibatkan beberapa pihak instansi terkait diantaranya Dansubdenpom IX/3-2 Negara beserta 1 anggota, 4 orang Staf dan Polisi Kehutanan Taman Nasional Bali Barat, 2 orang anggota Tim Intelrem 163/WSA, dan 1 orang anggota Pos Bekangdam IX/Udayana.

Patroli laut diawali dengan menyisir kawasan laut di Karang Sewu, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya dan kemudian pantai-pantai lainnya hingga di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.


Tak hanya menyisir laut, Dandim 1617/Jembrana mengajak jajarannya untuk memeriksa sejumlah dermaga-dermaga tradisional yang ada di kawasan perairan laut wilayah Kabupaten Jembrana karena pihaknya menilai dermaga-dermaga tradisional ini berpotensi menjadi jalur alternatif bagi pihak-pihak yang ingin mengganggu keamanan, keselamatan dan ketertiban masyarakat (Kamseltibmas) saat perayaan pergantian tahun nanti.

Dari hasil konfirmasi, Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav. Hendra Ferdinandus mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan patroli gabungan TNI dan sejumlah pihak seperti Taman Nasional Bali Barat (TNBB) guna memantau keamanan di wilayah pesisir Jembrana terutama Gilimanuk dan sekitarnya yang dekat dengan pulau Jawa.

Menurutnya, Gilimanuk sebagai pintu masuk Bali Barat sangat rawan sebagai perlintasan kelompok-kelompok yang ingin mengacaukan Bali sehingga perlu diantisipasi dengan baik. Selain itu, pengawasan kawasan hutan di TNBB dan sekitarnya juga perlu diperketat agar kedepannya tidak terjadi aksi-aksi penyelundupan baik dari Jawa ke Bali maupun sebaliknya.

"Khususnya wilayah Kelurahan Gilimanuk memang menjadi prioritas keamanannya baik di darat maupun di lautnya. Tadi kita sisir dari kawasan laut di Gilimanuk hingga ke Pengambengan dan balik lagi ke Gilimanuk. Sejauh ini memang tidak kita temui adanya aktifitas-aktifitas mencurigakan di kawasan pesisir maupun di dermaga-dermaga tradisional yang diduga menjadi jalur tikus. Namun demikian, kegiatan ini akan kita langsungkan secara terus menerus bersama semua komponen untuk mengantisipasi adanya aksi-aksi penyusupan maupun penyelundupan," jelas Dandim Hendra. (JMS)

Sabtu, 24 Desember 2016

Menjelang Natal, Dandim Tinjau Langsung Pengamanan Gereja


Jembrana (Wisma Berita)

Sehari menjelang perayaan Natal tahun ini, Sabtu (24/12) Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus didampingi para Danramil jajaran dan Perwira Seksi Intelijen Kodim 1617/Jembrana, Kapten Inf I Nyoman Gede Andika melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka mengecek langsung pengamanan di seluruh gereja yang ada di wilayah Kabupaten Jembrana.

Kunjungan tersebut dilakukan sebagai upaya atau langkah antisipasi segala kemungkinan terhadap hal-hal tidak diinginkan yang dapat saja terjadi, sehingga perayaan Natal dan Tahun Baru dapat berjalan aman dan kondusif.


Pengecekan keamanan dilakukan secara maraton diawali dari Gereja Santa Mari Ratu yang berlokasi di Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan yang merupakan gereja paling Timur di wilayah Kabupaten Jembrana, hingga gereja yang berada di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya yang merupakan gereja paling Barat di wilayah Kabupaten Jembrana.

"Kabupaten Jembrana merupakan barometer karena merupakan salah satu pintu utama darat masuk Bali hingga menjadi mobilitas dari penduduk pendatang. Sedari itu kita wajib waspada terlebih menyikapi kejadian maupun isu-isu simpang siur yang berkembang akhir-akhir ini hingga dapat saja memicu segala kemungkinan buruk terjadi dan berdampak pada terganggunya stabilitas keamanan terutama saat suasana perayaan Natal dan Tahun Baru," jelas Dandim.


Pihaknya berharap, segenap pihak ikut menciptakan suasana aman karena urusan kemananan sejatinya bukan saja menjadi tugas dan tanggung jawab TNI melainkan adalah tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.

Khususnya kepada para Babinsa yang merupakan ujung tombak TNI, diharapkan lebih berperan aktif dalam melakukan patroli keamanan dan mengecek setiap hal-hal mencurigakan serta senantiasa bersinergi dengan aparat keamanan terkait diantaranya Bhabinkamtibmas maupun unsur-unsur pengamanan adat diantaranya Pecalang dalam setiap pelaksanaan tugas di masing-masing wilayahnya. "Jangan lengah, cermati setiap perkembangan yang terjadi namun tetap dilakukan dengan hati-hati, jaga faktor keamanan baik personil maupun materiil dan gunakan body sistem," tegas Dandim.

Sementara itu, Chrystianto selaku Ketua Dewan Gereja Hati Kudus Yesus Palasari, di Desa Ekasari, Kecamatan Melaya yang merupakan gereja tertua di Kabupaten Jembrana menyambut baik kedatangan Dandim 1617/Jembrana beserta rombongan.

Seusai melaksanakan pengecekan keamanan gereja, Dandim melanjutkan kunjungannya ke PT. ASDP Gilimanuk guna melakukan koordinasi terkait sistem pengamanan dan mobilitasi pelabuhan dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru. (JMS)

Jumat, 23 Desember 2016

Pelihara Stabilitas Keamanan Wilayah, Kodim Gelar Pembinaan Antisipasi Bahaya Radikalisme


Jembrana (Wisma Berita)

Guna tetap memelihara stabilitas keamanan wilayah, Jumat (23/12) siang Kodim 1617/Jembrana menggelar kegiatan pembinaan tentang antisipasi bahaya laten baik Komunis dan Paham Radikal.

Kegiatan dibuka oleh Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus di Aula Makodim 1617/Jembrana dan diikuti jajaran anggota TNI yang berdinas di wilayah Kabupaten Jembrana berjumlah sekira 200 orang peserta, diantaranya Kasdim 1617/Jembrana Mayor Inf Ngakan Made Marjana S.Pd, para Perwira Staf Kodim 1617/Jembrana, para Danramil jajaran Kodim 1617/Jembrana, Kaminvetcad IX/23 Negara, beserta Anggota, Dansubdenpom IX/3-2 Negara, anggota Kipan C Yonif 900/Raider, anggota Yonif Mekanis 741/GN, Ketua dan anggota Pepabri Kabupaten Jembrana, para Bintara, dan Tamtama anggota Kodim 1617/Jembrana, PNS Kodim 1617/Jembrana, Ketua beserta anggota FKPPI Kabupaten Jembrana dan Persit KCK Cabang XXXVI Kodim 1617/ Jembrana beserta anggota.

Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus dalam materinya memaparkan tentang perkembangan sejarah dan tindakan terhadap Kartai Komunis di Indonesia dan kepada segenap pihak ditekankan hendaknya selalu mewaspadai serta mengantisipasi berkembangnya ajaran komunisme dan paham radikal dimaksud di Indonesia. Adapun upaya antisipasi yang dilakukan selama ini diantaranya TNI tetap menyeleksi bagi setiap Calon Prajurit dari kemungkinan keterlibatan keluarganya sebagai exs PKI dan senantiasa melakukan sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada masyarakat terkait pengaruh ajaran PKI.

Sementara itu, Kasdim 1617/Jembrana Mayor Inf Ngakan Made Marjana S.pd khusus menyampaikan materi tentang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) terkait cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan ideologi, politik, sosial, budaya ekonomi dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam).

Berikut materi tentang bangkitnya kembali Komunisme dan strategi menghadapinya, disampaikan oleh Pasi Logistik Kodim 1617/Jembrana, Kapten Inf Supena. Dalam materinya juga ditekankan tentang pengawasan kelompok radikal dimaksud dengan selalu mencermati perkembangnya, termasuk bahaya laten Komunis yang senantiasa berusaha merusak ketatanegaraan di Indonesia. Menurutnya, saat ini faham radikal juga berkembang dengan berupaya memaksakan penggunaan kaidah dan nilai-nilai agama hingga nantinya dapat mengganggu solidaritas kerukunan antar umat beragama.

"Kita berharap kepada segenap pihak khususnya generasi muda dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan serta senantiasa dapat mengupayakan tindakan antisipasi terkait perkembangan kelompok-kelompok yang ingin mengganggu stabilitas keamanan negara kita, baik itu kelompok ISIS maupun radikalisme lainnya dengan cara tetap waspada terhadap lingkungan sekitar, baik itu di lingkungan tempat tinggal ataupun kampus serta jangan mudah terprovokasi adanya ajakan-ajakan yang dapat merugikan diri sendiri," harap Dandim sebelum mengakhiri kegiatan. (JMS)

Kamis, 22 Desember 2016

Peringati Hari Ibu, Kodim Gelar Upacara Paripurna


Jembrana (Wisma Berita)

Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke 88, Kamis (22/12) pagi Kodim 1617/Jembrana menggelar upacara bendera paripurna di lapangan upacara Kodim 1617/Jembrana.

Upacara bendera dipimpin oleh Kaur Reggring Minvetcad IX/23 Negara, Kapten Kav Lastyok sebagai Komandan Upacara dan Kaminvetcad IX/23 Negara, Mayor Kav Fachtur Rachman selaku Inspektur Upacara, dengan susunan pasukan 1 Regu Perwira Kodim 1617/Jembrana, 2 Petelon anggota Kodim 1617/Jembrana, 1 Peleton anggota Kompi C Yonif 900/Raider, 1 Regu anggota Minvetcad IX/23 Negara dan 1 Peleton PNS Kodim 1617/Jembrana.

Dalam upacara dibacakan sejarah singkat Hari Ibu, sebagai berikut :

"Gema Sumpah Pemuda dan Iantunan Lagu Indonesia Raya yang pada tanggaI 28 Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia, manggugah semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri. Pada saat itu sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.

Selanjutnya, atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada tanggai 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kaIi di Yogyakarta. SaIah satu keputusannya adalah dibentuknya satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).

MeIaIui PPPI tersebut terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk secara bersama-sama kaum Laki-Iaki berjuang mening katkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, dan berjuang bersama-sama kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan menjadi perempuan yang maju.

Pada tahun 1929 Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istn' Indonesia (PPII). Pada Tahun 1935 diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongres tersebut di samping berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia. juga menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa, yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang Iebih menyadari dan Iebih tebaI rasa kebangsaannya.

Pada tahun 1938 Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menyatakan bahwa tanggai 22 Desember sebagai Hari Ibu. Seianjutnya, dikukuhkan oleh pemerintah dengan Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang bukan hari Iibur tertanggal 16 Desember 1969 yang menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember merupakan hari nasional dan bukan hari Iibur. Tahun 1946 badan ini menjadi Kongres Wanita Indonesia disingkat KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman. Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan Perempuan Indonesia. Hari Ibu oIeh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa perempuan sebagai seorang ibu, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai Ibu dan istri maupun sebagai warga negara. warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional.


Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda, akan makna Hari Ibu sebagai Hari Kebangkitan dan persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan perjuangan bangsa. Untuk itu perIu diwarisi api semangat juang guna senantiasa mempertebai tekad untuk meianjutkan perjuangan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang adiI dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Gema Sumpah Pemuda dan Iantunan Lagu Indonesia Raya yang pada tanggaI 28 Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia, manggugah semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri. Pada saat itu sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.

Selanjutnya, atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada tanggai 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kaIi di Yogyakarta. SaIah satu keputusannya adalah dibentuknya satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).

MeIaIui PPPI tersebut terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk secara bersama-sama kaum Laki-Iaki berjuang mening katkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, dan berjuang bersama-sama kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan menjadi perempuan yang maju.

Pada tahun 1929 Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istn' Indonesia (PPII). Pada Tahun 1935 diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongres tersebut di samping berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia. juga menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa, yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang Iebih menyadari dan Iebih tebaI rasa kebangsaannya.

Pada tahun 1938 Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menyatakan bahwa tanggai 22 Desember sebagai Hari Ibu. Seianjutnya, dikukuhkan oleh pemerintah dengan Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang bukan hari Iibur tertanggal 16 Desember 1969 yang menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember merupakan hari nasional dan bukan hari Iibur. Tahun 1946 badan ini menjadi Kongres Wanita Indonesia disingkat KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman. Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan Perempuan Indonesia. Hari Ibu oIeh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa perempuan sebagai seorang ibu, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai Ibu dan istri maupun sebagai warga negara. warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional.

Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda, akan makna Hari Ibu sebagai Hari Kebangkitan dan persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan perjuangan bangsa. Untuk itu perIu diwarisi api semangat juang guna senantiasa mempertebai tekad untuk meianjutkan perjuangan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang adiI dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Semboyan pada lambang Hari Ibu Merdeka Melaksanakan Dharma mengandung arti bahwa tercapainya persamaan kedudukan. hak, kewajiban dan kesempatan antara kaum perempuan dan kaum Iaki-Iaki merupakan kemitrasejajaran yang perlu diwujudkan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi keutuhan, kemajuan dan kedamaian bangsa Indonesia."

Hingga upacara bendera selesai berlangsung dengan khidmat tertib dan aman. (JMS)

Rabu, 21 Desember 2016

Antisipasi Nataru, Tim Gabungan Lakukan Sweeping Kendaraan


Jembrana (Wisma Berita)

Guna mengantisipasi gangguan Kamtimbas menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Tim Gabungan diantaranya dari Dinas Perhubungan Jembrana, Polres Jembrana, Kodim 1617/Jembrana, Subdenpom IX/3-2 Negara, Disperindagkop, Dafduk, serta Karantina, Rabu (21/12) melakukan sweeping kendaraan.

Puluhan pelanggaran dijaring selama operasi yang berlangsung dua jam di depan Kantor Bupati Jembrana, Jl Surapati, Kabupaten Jembrana.

Petugas melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap semua kendaraan termasuk penumpangnya. Tampak penumpang bus baik AKAP dan AKDP diturunkan satu persatu untuk diperiksan identitasnya sedangkan petugas lainnya melakukan penggeledahan seisi kendaraan.

Seorang penumpang bus Damri, Susanto (30) yang tidak membawa indentias diri berupa KTP. Lelaki asal Trenggalek, Jawa Timur ini ngotot ketika diproses karena hanya bisa menunjukan SIM C. Saat diintrogasi petugas, menyebut-nyebut nama salah satu pejabat teras Polda Bali agar tidak dicatat namanya untuk dibina.

Demikian juga salah seorang penumpang bus ber-KTP mati diperingatkan oleh petugas karena berusaha menyuap petugas dengan mengeluarkan uang Rp 15 ribu.

Petugas sempat dibuat heboh ketika salah seorang pengemudi kendaraan pribadi didapati mengangkut binatang jenis anjing didalam kendaraannya. Petugas Karantina Pertanian akhirnya meminta surat kepemilikan anjing dan dari surat vaksinasi diketahui anjing itu dibawanya dari Jakarta. Karena tidak dilengkapi dengan surat kesehatan hewan dari karantina daerah asal, anjing beserta pemiliknya diamankan ke Polres Jembrana untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Petugas juga mengagalkan penyelundupan daging sapi dan kosemetik ilegal. Sebanyak satu kwintal daging bagi yang dikemas dalam enam box streopoam berukuran sedang diamankan dibagasi bus Gunung Harta. Dari surat pengiriman diketahui daging babi itu dikirim dan dimiliki PT. Adi Boga Cipta Sraten Slatiga untuk cabangnya di Denpasar. Petugas Karantina Pertanian Wilker Gilimanuk, Agus Mulyadi mengatakan pengantarpulauan daging dan hewan memang ketat karena ditakutkan bisa membawa penyakit salah satunya antraks dari wilayah yang ditemukan penularan antraks. Bahkan daging babi hutan menurutnya sangat rentan dalam penularan penyakit karena kesehatannya tidak terkontrol sehingga harus diwaspadai. Sedangkan puluhan kosmetik berupa krim pemutih kulit dan cairan pembersih wajah Merk Forever Youth yang diangkut Bus Titian Mas dari Malang menuju Mataram disita petugas karena tidak dilengkapi ijin edar.

Kepala Bidang Kependudukan Dinas Dukcapil Kabupaten Jembrana, Jos Hermanus mengatakan bahwa dari 29 pelanggaran masing-masing 14 orang dengan KTP yang sudah tidak berlaku dan 15 orang tanpa KTP sebagian besar merupakan warga lokal dan sebagiannya adalah warga yang menuju daerah timur (NTB dan NTT) melalui Jembrana. Pelanggar yang terjaring itu didata serta diberikan pembinaan serta tidak dikenakan sanksi denda. (JMS)

Senin, 19 Desember 2016

Dinobatkan Menjadi Pemangku, Anggota TNI Ini Ajak Umat Tangkal Proxy War Dengan Meningkatkan Kegiatan Agama


Jembrana (Wisma Berita)

Jro Mangku Suar, demikianlah kini panggilan akrab dari Serma I Putu Suardana, seorang anggota TNI yang aktif sejak tahun 1997 dan hingga kini masih berdinas di Kodim 1617/Jembrana, setelah dirinya dinobatkan oleh umat menjadi salah seorang Pemangku (pemimpin persembahyangan umat Hindu) di Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi yang terletak di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali yang merupakan salah satu pura untuk bersembahyang bagi seluruh umat Hindu.

Merasa masih aktif menjadi seorang anggota TNI, maka selain mengisi bimbingan sepiritual, Jro Mangku Suardana di sela-sela waktu selesai memimpin persembahyangan bersama umat juga sering memberikan pencerahan terkait kecintaan terhadap tanah air hingga berujung pada pemaparan bela negara.

Hal ini dipandang perlu karena upaya bela negara bukan saja menjadi tugas dan tanggung jawab TNI melainkan seluruh rakyat Indonesia termasuk warga masyarakat Bali guna menjaga kedaulatan serta keutuhan wilayah dan dengan meningkatkan kegiatan keagamaan atau persembahyangan salah satunya diyakininya mampu untuk menumbuhkan hal tersebut sebab dalam kegiatan agama juga diajarkan etika dalam kehidupan sehari-hari, menumbuhkan dan memupuk moralitas serta rasa kecintaaan baik terhadap sesama juga kepada tanah air, terlebih saat ini negara Indonesia sedang berada dalam ancaman.

Menurutnya, seperti apa yang sering disampaikan oleh para pimpinannya, diantaranya Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus juga Danrem 163/WSA Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa dalam setiap paparannya bahwa di era globalisasi ini upaya-upaya penjajahan juga telah berkembang dan dilakukan dengan cara modern, diantaranya disinyalir dengan menggunakan sistem Proxy War. Proxy War merupakan kegiatan perang urat syaraf yang dicetuskan oleh negara-negara kuat dalam melakukan penjajahan terhadap negara lain tanpa perlu terlibat didalamnya, hingga hal ini merupakan ancaman nyata bagi bangsa kita kedepan. Penerapan Proxy War misalnya dilakukan dengan cara menebar kebencian menggunakan opini yang didesain sedemikan rupa sehingga masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan bertengkar, bersikap anarkis dan sulit bersatu serta meniru budaya asing yang negatif seperti tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas serta penerapan gaya hidup mewah dan lain-lain. "Maka, cara paling efektif guna menangkal Proxy War berkembang di negara Indonesia adalah dengan mengedepankan azas kebhinekaan sebagai suatu kekuatan yang didasari keseimbangan dan keharmonisan, salah satunya juga adalah meningkatkan moralitas melalui kegiatan keagamaan, demi tetap tegakannya kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman yang tidak hanya bersifat fisik tetapi juga mental, sosial dan budaya," jelas Jro Mangku Suardana.

Sementara itu, Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus mengapresiasi bahkan setiap anggotanya yang ingin berbuat dan berkarya baik demi umat, bangsa dan negara seperti dinobatkannya Jro Mangku Suar menjadi salah seorang Tokoh Agama (Toga), karena apa yang dilakukannya adalah di sela-sela kedinasannya dan demi kepentingan umat yang mana hal ini juga merupakan salah satu bentuk kemanunggalan antara TNI dengan masyarakat, hingga semboyan "Bersama Rakyat TNI Kuat" memang demikian adanya karena TNI benar-benar telah manunggal dan semakin dicintai rakyat. (JMS)

Rabu, 14 Desember 2016

Dukung Timnas, Kodim Gelar Nobar Piala AFF


Jembrana (Wisma Berita)

Menindaklanjuti instruksi dari Panglima TNI kepada seluruh jajaran TNI di tanah air agar melaksanakan kegiatan nonton bareng (nobar) pertandingan Final Piala AFF antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia dengan Thailand, Rabu (14/12) malam Kodim 1617/Jembrana beserta jajarannya menggelar acara nobar di beberapa lokasi, salah satunya di aula Markas Kodim 1617/Jembrana.

Dalam kesempatan itu, Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus mengatakan dimana acara nobar dimulai pukul 19.00 Wita adalah sebagai wujud dukungan nyata dari TNI kepada Timnas. "Nonton bareng juga dilakukan di setiap Koramil jajaran Kodim 1617/Jembrana. Meskipun tidak dapat secara langsung menyaksikan pertandingan yang digelar di Stadion Pakasari, Cibinong, Bogor, dari sini kita doakan Timnas unggul dalam pertandingan," jelas Dandim.


Di samping didahului dengan menggelar doa bersama yang dipimpin langsung oleh Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus diikuti para anggota TNI, PNS, Persit KCK maupun segenap Keluarga Besar Kodim 1617/Jembrana untuk kemenangan Timnas Indonesia, mereka juga diinstruksikan mengenakan ikat kepala warna Merah Putih sebagai simbol kebangsaan Indonesia serta menggelar spanduk berlambangkan burung Garuda Pancasila dan bertuliskan "Nonton Bareng Kodim 1617/Jembrana, Majulah Garudaku, Garuda Di Dadaku".


Dari hasil pantauan, nobar berlangsung sangat meriah. Teriakan dukungan terhadap Timnas terus digaungkan hingga akhir pertandingan bersama kemenangan gemilang bagi Timnas dengan score 2-1. (JMS)

Senin, 05 Desember 2016

Pujawali Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi Digelar Sederhana


Jembrana (Wisma Berita)

Berbagai persiapan telah dilakukan oleh pihak Pangempon dan para Pemangku dalam rangka pelaksanaan persembahyangan bersama (Pujawali) di Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi.

I Gusti Made Sedana selaku pelaksana harian Ketua Pengempon Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi menjelaskan, seperti biasa dimana Pujawali di Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi digelar setiap 6 bulan sekali selama lima hari yakni di mulai sejak hari Rabu pancawara Umanis hingga Minggu pancawara Kliwon wuku Perangbakat, yang mana untuk Pujawali sekarang tepatnya akan digelar sejak tanggal 7 hingga 11 Desember tahun ini. Namun menjelang pelaksanaan Pujawali, berbagai persiapan telah dilakukan diantaranya dimulai dari rapat pihak Pangempon dan Pekandel untuk membentuk Panitia Pujawali. Setelah itu, Panitia Pujawali inilah yang selanjutnya akan menyiapkan segala sesuatunya termasuk menyusun rangkaian (dudonan) Pujawali, diawali dari Matur Piuning (ritual permakluman) dilanjukan Nunas Tirtha di beberapa Pura Kahyangan Jagad yang ada di Bali, temasuk nunas Tirtha di Segara (Laut) Rambutsiwi bersamaan dengan melaksanakan ritual Pecaruan Pamehayu Segara yakni ngaturang Pakelem berupa ayam dan bebek warna Hitam sebagai ritual kurban kepada Dewa Wisnu dan Dewa Baruna selaku Dewa penguasa lautan dipimpin Jro Mangku Suardana selaku Pemangku Pura Tirtha dan Segara Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi.

Setelah semua Tirtha dari beberapa Pura Kahyangan Jagad terkumpul, kemudian Tirtha tersebut disemayamkan di Pura Taman Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi dan sehari menjelang pembukaan Pujawali akan digunakan sebagai pesucian Ida Bhatara Sesuhunan sebagai manifestasi Ida Sang Hyang Widi Wasa yang distanakan di Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi.

Keseokan harinya, tepat hari Rabu pancawara Umanis wuku Perangbakat (7/12) barulah dilaksanakan ritual puncak Pujawali yang akan dipimpin beberapa Sulinggih (Pendeta) untuk selanjutnya hingga hari Minggu pancawara Kliwon wuku Perangbakat (11/12) akan digelar persembahyangan bersama dipimpin para Pemangku dari masing-masing Perahyangan yang ada di Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi, diakhiri ritual Penyineban Pujawali diiringi pementasan tarian Tupeng Sidakarya dan Pependetan tepat pukul 00.00 Wita.

Di kawasan Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi terdapat sebanyak sembilan Perahyangan dan persembahyangan diawali dari Pura Pesanggrahan yang terletak di sebelah Selatan pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, selanjutnya di Pura Taman, kemudian di Pura Penataran, Pura Goa Dasar, Pura Tirtha lan Segara, Pura Melanting, Pura Pasimpangan Gading Wani, Pura Pasimpangan Dalem Ped dan terakhir di Pura Luhur.

"Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi adalah salah satu Pura Kahyangan Jagad di Bali, sehingga umat yang melakukan persembahyangan bukan saja umat yang ada di Bali melainkan seluruh umat Hindu yang ada. Namun demikian, prosesi penyelenggaraan Pujawali tetap dilakukan secara sederhana di tingkat Madya dengan upakara Banten Pulagembal, kecuali jatuhnya Pujawali bertepatan dengan hari bulan Purnama baru akan dilaksanakan Pujawali di tingkat Utama." jelas I Gusti Made Sedana. (JMS)

Peringati Hari Juang Kartika, Kodim Gelar Kegiatan Bhakti Sosial Donor Darah


Jembrana (Wisma Berita)

Dalam rangka memperingati hari Juang Kartika tahun ini, Senin (5/12) Kodim 1617/Jembrana menggelar kegiatan bhakti sosial donor darah.

Kegiatan donor darah disentralkan di aula Kodim 1617/Jembrana dipimpin oleh Dr. I Komang Rai Widiastika dari Dinas Kesehatan PMI Kabupaten Jembrana yang diantaranya diikuti Kasdim 1617/Jembrana Mayor Inf Ngakan Made Marjana, Kaminvetcad 23/Negara Mayor Kav Fatchur R, para Danramil jajaran Kodim 1617/Jembrana beserta Perwira Staf, anggota Kodim 1617/Jembrana, anggota Kipan C Yonif 900/Raider, anggota Yonif Mekanis 741/GN dan anggota Minvetcad 23/Negara.

Dr. I Komang Rai Widiastika dari Dinas Kesehatan PMI Kabupaten Jembrana selaku pimpinan kegiatan mengatakan, dari sebanyak 37 orang anggota yang mendaftar seluruhnya dinyatakan sehat sehingga semua bisa melakukan donor darah. "Donor darah sejatinya harus sering dilakukan karena dengan berdonor maka secara tidak langsung tubuh akan memproduksi darah baru, sehingga dengan rajin berdonor akan dapat menjadikan tubuh kita semakin sehat", terang Dr. I Komang Rai Widiastika kepada para peserta di sela-sela kegiatan tersebut .


Sementara itu, Kasdim 1617/Jembrana Mayor Inf Ngakan Made Marjana seizin Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus menyampaikan ucapan terimakasih kepada para anggota yang dengan sukarela telah dapat melakukan donor darah untuk disumbangkan kepada PMI yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan darah. "Kegiatan donor darah ini dilakukan, disamping sebagai salah satu wujud kepedulian TNI terhadap masyarakat juga untuk meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama karena dengan setetes darah yang kita donorkan itu berarti telah memberikan sumbangsih kepada sesama kita yang membutuhkan pertolongan," jelasnya.

Adapun rincian darah sesuai golongan yang diperoleh dari kegiatan donor tesebut diantaranya golongan darah O sebanyak 14 orang, golongan darah B sebanyak 8 orang, golongan darah AB sebanyak  3 orang. golongan darah A sebanyak 7 orang dan ada sebanyak 5 orang peserta yang belum diketahui golongan darahnya karena yang bersangkutan baru pertama kali pernah melakukan donor darah. (DUMP)

Sabtu, 03 Desember 2016

Peringati Hari Menanam Pohon Indonesia, Kodim Prakarsai Tanam 5000 Bibit Pohon


Jembrana (Wisma Berita)

Dalam rangka memperingati hari menanam pohon Indonesia, Kodim 1617/Jembrana dipimpin Dandim Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus, Sabtu (3/12) pagi menggelar karya bhakti menanam pohon di pesisir pantai Banjar Taman, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

Karya bhakti melibatkan segenap masyarakat beserta instansi terkait diantaranya Pemkab Jembrana dan Polres Jembrana beserta para jajarannya.

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Bupati Jembrana I Putu Artha, Kapolres Jembrana AKPB Djoni Widodo, Danramil Melaya, Kapolsek Melaya, Camat Melaya, Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Jembrana, Kopdapala (Komunitas Petualangan Dan Pelestarian Alam), Perbekel Tuwed beserta warga masyarakat sekitar dengan jumlah keseluruhan sekira 500 orang.

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Jembrana I Putu Artha menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota TNI yakni Kodim 1617/Jembrana beserta jajarannya dan Polri dari Polres Jembrana maupun segenap masyarakat yang telah hadir dan menyempatkan waktu dan ikut membantu dalam pelaksanaan kegiatan penanaman pohon tersebut.

Menurutnya, Desa Tuwed adalah wilayah yang memiliki pesisir pantai sangat indah hingga diharapkan peran serta segenap pihak dapat ikut bersama-sama untuk memelihara dan melestarikannya. "Kami menghimbau jangan sampai ada pihak-pihak yang mengizinkan warga untuk mendirikan gubuk-gubuk liar di sepanjang sepadan pantai wilayah Kabupaten Jembrana," tegas Bupati Jembrana. (JMS)

Kamis, 01 Desember 2016

Danramil Serahkan Jamban TNI Untuk KK Miskin


Negara (Wisma Berita)

Danramil 1617-01/Negara Kapten Inf I Gusti Nyoman Mawan, Kamis (1/12) menyerahkan jamban dalam program jambanisasi TNI kepada keluarga tidak mampu di wilayah Kecamatan Negara.

Jamban diserahkan kepada keluarga Bapak Bajuri (60) dari Dusun Munduk Asem, Desa Cupel Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

Dari hasil konfirmasi, Danramil 1617-01/Negara Kapten I Gusti Nyoman Mawan mengatakan jambanisasi ini bertujuan untuk menjaga kesehatan lingkungan dimana warga agar tidak membuang kotoran di sembarang tempat.

"Jika membuang kotoran di sembarang tempat jelas akan mencemari air sungai juga lingkungan setempat sehingga lingkungan akan menjadi tidak sehat," jelas Danramil.

Menurutnya memang sudah tidak sepantasnya lagi di zaman seperti ini masih ada orang yang buang kotoran di sembarang tempat dan bapak Bajuri adalah salah satu dari keluarga miskin di wilayah Kecamatan Negara ini yang layak menjadi sasaran Jambanisasi.

Hal ini untuk meringankan beban sekaligus mendapat kehidupan yang layak atas sarana sanitasi keluarga dan pembangunan jamban untuk Bapak Bajuri. "Semoga jamban yang kita bangun bermanfaat untuk keluarga Bapak Bajuri," harap Danramil disambut ucapan trimakasih dari Bapak Bajuri. (JMS)

Rabu, 30 November 2016

Kodim Prakarsai Apel Nusantara Bersatu Gaungkan Bhinneka Tunggal Ika


Negara (Wisma Berita)

Apel Nusantara Bersatu yang berlangsung serentak seluruh Indonesia juga digelar oleh Kodim 1617/Jembrana. Pada apel yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Kabupaten Jembrana Rabu  (30/11) pagi tersebut Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan, disaksikan oleh anggota Forkominda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) seperti Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus, Waka Polres Jembrana A.A Rai Laba dan yang lainnya, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, TNI, Polri, PNS, Ormas dan Siswa SMP dan SMA menyampaikan orasi kebangsaan berjudul Membaca Kembali Keindonesiaan Kita dan Menjadikan Jembrana sebagai Taman Sarinya Bhineka Tunggal Ika.

Dalam orasinya itu, dengan penuh semangat Wabup Kembang menyebutkan, Indonesia sebagai bangunan peradaban negara bangsa, tentu tidaklah berdiri sendiri.
Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pergaulan peradaban dunia lainnya. Artinya keberadaan Indonesia sebagai sebuah nation tentu harus berinteraksi dengan negara - negara lain di dunia itu atas interaksi itulah kemudian melahirkan dinamika – dinamika baik yang disebabkan faktor internal dan external. Menurutnya sebagai sebuah bangsa, sejatinya Indonesia telah memiliki simpul – simpul peradaban sebagai pengikat dalam satu komunitas bersama yang kini juga disebut sebagai Empat Pilar Kebangsaan didalam berbangsa dan bernegara. Keempat pilar atau Konsensus dan simpul itu adalah Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. “Tanpa simpul tersebut maka kita akan gampang menjadi sebuah bangunan peradaban negara bangsa yang rapuh. Yang mudah pecah tercerai berai hingga menyebabkan akan hilangnya sebuah kedaulatan. Apakah kita menginginkan hal seperti itu terjadi? Jelas Tidak!! Karena suka atau tidak kebhinekaan itu adalah sebuah keniscayaan insaniah bahkan ilahiah,”kata Kembang.

Demikian juga dengan keberadaan Kabupaten Jembrana, bahwa kebhinekaan merupakan kenyataan yang tidak terbantahkan. Bahkan secara historical dibuktikan bagaimana Raja Jembrana menerima “Nyame Selam” yang masuk ke Jembrana. Banyak bukti – bukti budaya yang hingga kini dapat kita lihat sebagai bentuk baru budaya lokal yang merupakan hasil interaksi budaya Islam Melayu dengan budaya Hindu Bali. Bahasa Melayu Loloan berbeda dengan Bahasa Melayu kebanyakan seperti Bahasa Melayu Riau dan Bahasa Melayu Malaysia.

Selain bahasa secara sosiologis juga berkembang budaya yang disebut penyame brayaan dengan tradisingejot. Sebuah interaksi cultural yang melahirkan prilaku budaya baru. Jangan heran jika di daerah Air Kuning, Medewi, Yehsumbul bahkan Loloan ditemukan nama yang memasukkan nama unsur Bali. “Seperti nama Nyoman Musadat Djohar, atau I Ketut Syahruwaldi Abas. Atau untuk nama perempuan Ketut Siti Aminah atau panggilan Men Siti.

Begitu mesranya bangunan peradaban yang diwujudkan oleh para leluhur kita, bahkan dalam catatannya di Kabupaten Jembrana tidak pernah terjadi ketegangan sosial yang berbau Sara. “Untuk itu tidaklah berlebihan jika di dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh komponen masyarakat di Jembrana untuk bersama – sama mewujudkan Jembrana sebagai Taman Sarinya Bhineka Tunggal Ika,” kata Kembang.

Selain orasi Wabup Kembang, dalam apel tersebut juga diisi dengan doa bersama yang dibawakan oleh tokoh agama Hindu, Islam, Budha, Katolik dan Protestan secara bergiliran, termasuk pembacaan puisi kebhinnekaan oleh siswa. (JMS)

Sabtu, 26 November 2016

Lokasi Pembangunan Anjungan Cerdas Rambutsiwi Ternyata Wilayah Angker


Jembrana (Wisma Berita)

Pembangunan Anjungan Cerdas di kawasan Pura Rambutsiwi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana saat ini sedang berlangsung dan direncanakan kelar pada tahun 2018 mendatang.

Namun dibalik pelaksanaan pembangunan Anjungan Cerdas tersebut ada kisah-kisah mistis yang menarik untuk disimak. Kisah mistis ini oleh masyarakat setempat dikaitkan dengan keadaan lokasi pembangunan Anjungan Cerdas tersebut.

Kawasan tempat dibangunnya Anjungan Cerdas tersebut dulunya terkenal angker. Ini karena lokasinya masih berada pada kawasan Pura Rambutsiwi yang menurut para sesepuh desa menyimpan cerita mistis.

Menurut Jro Mangku Suardana, salah satu pemangku di Pura Rambutsiwi mengatakan, Kawasan Pura Rambutsiwi dulunya memang terkenal angker. 

Bersarkan cerita-cerita yang berkembang di masyarakat kawasan itu dulunya di tempati oleh seorang raksasa sakti dengan dikawal 2 ekor macan yakni macan hitam dan macan gading yang sangat buas.

"Raja raksasa itu mewajibkan rakyatnya untuk mempersembahkan guling manusia kepada dirinya,” tutur Jro Mangku Suardana, Sabtu (26/11/2016)

Karena permintaan raja raksasa yang nyeleneh itu, rakyatnya menjadi kesal dan marah. Kemudian anak raja raksasa itu diguling oleh rakyat untuk dipersembahkan kepada raksasa tersebut.

"Tapi akhirnya raja raksasa itu tahu kalau yang diguling itu anaknya. Rajapun murka dan mulai saat itulah raja raksasa itu mulai menyantap rakyatnya hidup-hidup,” imbuh Jro Mangku Suardana.

Semenjak itulah menurut Jro Mangku Suardana kawasan tersebut menjadi mencekam dan seram. Namun akhirnya datanglah seorang Pendeta yang sangat sakti yakni Dang Hyang Nirartha ke wilayah tersebut.

Terjadi perang kesaktian antara Dang Hyang Nirartha dengan Raja raksasa tersebut dengan hasil raja raksasa berhasil tunduk kepada Dang Hyang Nirarta. 

"Raja raksasa meminta ampun dan mengakui kesalahannya dan oleh Dang Hyang Nirarta raksasa itu diampuni dengan syarat harus menjadi pengikutnya,” kata Jro Mangku Suardana.

Disamping itu raja raksasa dan kedua macan yang menjadi pengawalnyapun di supat agar tidak bisa dilihat oleh rakyat atau manusia secara kasat mata dan hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang memiliki indra keenam.

Sejak saat itulah kawasan Rambutsiwi dan sekitarnya dikenal angker termasuk kawasan tempat dibangunnya anjungan cerdas tersebut. Dulunya sering warga melihat penampakan sosok macan gading serta raksasa di sekitar lokasi tersebut.

Termasuk warga tidak berani berbuat yang aneh-aneh di sekitar wilayah tersebut, termasuk untuk berbuat mesum atau sekedar berpacaran karena mereka percaya akan menemui bahaya jika dilanggar.

Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu terhadap dua orang pekerja proyek Anjungan Cerdas tersebut. Entah karena keangkeran lokasi tersebut atau karena hal lain, satu orang pekerja tiba-tiba lemas di lokasi proyek dan harus pulang lebih awal dan akhienya meninggal dunia.

Sementara satu pekerja lainnya tiba-tiba pingsan saat membongkar dan memindahkan pelinggih penunggu yang berada di lokasi proyek dan harus dilarikan ke Pukesmas setempat.

Terkait hal itu, maka Jro Mangku Suardana akhirnya juga ikut melakukan pengacian sepiritual demi keamanan pelaksanaan proyek Anjungan Cerdas.

"Benar ada kejadian yang menimpa pekerja proyek itu. Tapi kami tidak berani menyimpulkan itu karena lokasinya yang anker, mungkin saja meninggal karena memang memiliki penyakit atau pingsan karena kepadasan,” terang I Kadek Suardika, salah seorang tokoh masyarat setempat. (JMS)

Rabu, 23 November 2016

Danramil Ajak Masyarakat Bersatu Dan Tidak Mudah Terprovokasi


Mendoyo (Wisma Berita)

Menyikapi adanya isu terkait rencana Aksi Bela Islam (ABI) jilid III tanggal 2 Desember nanti di Jakarta, seizin Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus, Rabu (23/11) siang Danramil 1617-02/Mendoyo, Lettu Inf M. Zainul Eksan didampingi oleh Babinsa dan Babinkantibmas melakukan anjangsana terhadap para Tokoh Agama (Toga) yang ada di wilayah Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

Dalam pertemuannya di Masjid Baitul Amilin Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali dengan beberapa tokoh agama dan masyarakat, Danramil 1617-02/Mendoyo, Lettu Inf M. Zainul Eksan mengatakan, negara Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam, hingga senantiasa menjadi incaran negara-negara luar. "Tentu berbagai isu dimainkan atau diperankan termasuk dalam ajang pesta demokrasi untuk memecah belah persatuan bangsa Indonesia. Untuk itu, kami mengajak seluruh warga masyarakat di Kecamatan Mendoyo ini pada khususnya untuk bersama-sama menjaga 'Kebhinekaan' diantaranya dengan memperkuat keberagaman sebagai perekat keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa," jelasnya.

Lebih lanjut Danramil menghimbau, masyarakat hendaknya tidak mudah terprovokasi isu berbau SARA seperti gencarnya pemberitaan di media sosial terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok, karena hal itu dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Peranserta para tokoh agama diharapkan dapat proaktif memberikan pemahaman kepada masyarakat dan mempercayakan penanganan perkara terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI (nonaktif), Basuki Tjahaya Purnama kepada Bareskrim Polri.

"Mari sepenuhnya percayakan penyelesaiannya kepada pemerintah dan aparat terkait, sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku," imbuh Danramil seraya mengakhiri pertemuannya. (JMS)

Selasa, 22 November 2016

BPIW Kementerian PUPR Apresiasi Deviasi Plus 13% Progres Pembangunan Ancer


Mendoyo (Wisma Berita)

Pembangunan Anjungan Cerdas Jalan Nasional (ACJN) yang berlokasi kawasan Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi jalan raya Denpasar-Gilimanuk, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana, Selasa (22/11) siang kembali dikunjungi Tim Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dipimpin Kabag Program dan Evaluasi BPIW Kementrian PUPR, Salahudin.

Kedatangan dari Tim BPIW Kementrian PUPR diterima Project Officer BPIW, Johanes Panjaitan bersama Project Manajer PT. Nindya Karya, Syahriwal dan Manajemen Konsultan PT. Virama Karya, Toni selaku pengawas proyek.

Manajer Teknik PT. Nindya Karya, Arum Sari Trihadiningsih didampingi Manajer K3 PT. Nindya Karya, Eka Putra Jaya kepada Tim BPIW Kementrian PUPR memaparkan dimana progres pelaksanaan pembangunan Anjungan Cerdas (Ancer) hingga saat ini mencapai deviasi lebih yakni sebesar 13,3440% dari perencanaan awal sebesar 9,6584% dengan realiasasi menjadi sebesar 23,0024%. Lebih lanjut, Arum mepaparkan site plan pembangunan secara detail sebagai gambaran Ancer jika nantinya telah rampung 100% dalam pengerjaannya. "PT. Nindya Karya mengadopsi Design and Buil, yakni mendisign dan membangun dalam pelaksanaan pembangunan Anjungan Cerdas," jelasnya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat sekitar lokasi pembangunan Ancer, Jro Mangku Suardana (42) menyambut baik pelaksanaan Ancer karena peruntukannya adalah demi kesejarteraan masyarakat. Pihaknya mengaku, sejak awal telah mewanti-wanti agar pelaksanaan pembangunan Ancer mengoptimalisasi kearifan budaya lokal sehingga Ancer nantinya benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Salah seorang Pemangku (pemimpin persembahyangan umat Hindu) di Pura Tirtha Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi ini juga memaklumkan agar Ancer senantiasa bisa bersinergi dengan Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi karena keberadaan pura ini merupakan salah satu pura yang menjadi tempat bersembahyang bukan saja baga umat Hindu di Bali tetapi seluruh umat Hindu yang ada.

Kabag Program dan Evaluasi BPIW Kementrian PUPR, Salahudin mengapresiasi deviasi plus 13% pembangunan Ancer dan apa yang menjadi aspirasi masyarakat. "Peruntukan Ancer nantinya adalah demi kesejarteraan masyarakat. Dengan hal itu, saya juga minta pihak manajemen PT. Nindya Karya sebagai pelaksana pembangunan agar tetap mengedapankan design-design bangunan dengan mengadopsi kearifan budaya lokal, salah satunya misalnya seperti apa yang diungkapkan Jro Mangku Suardana," jelasnya.

Terkait hal itu, pihaknya langsung meminta adanya perubahan design seperti pada papan nama Ancer termasuk pemasangan patung Makepung (Karapan Kerbau) yang merupakan maskot Kabupaten Jembrana dan sebagainya nantinya bisa menggunakan design khas Bali.

Setelah menerima paparan Tim BPIW Kementrian PUPR langsung ke lapangan untuk mengecek pelaksanaan pembangunan Ancer. (JMS)

Minggu, 20 November 2016

Regu Ijogading Timur Unggul Dalam Lomba Makepung Jembrana Cup Tahun Ini


Jembrana (Wisma Berita)

Makepung, adalah semacam atraksi Karapan berasal dari Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Mekepung artinya berkejar-kejaran, namun dalam atraksi mekepung ini tidak menggunakan sapi melainkan kerbau. Inspirasi ini muncul dari kegiatan tahapan proses pengolahan tanah sawah yaitu tahap melumatkan tanah menjadi lumpur dengan memakai Bajak Lampit Slau. Bajak lampit slau ini ditarik oleh dua ekor kerbau dan sebagai alat penghias kerbau maka pada leher kerbau tersebut dikalungi Gentha Gerondongan (Lonceng besar) sehingga apabila kerbau tersebut berjalan menarik bajak lampit slau maka akan kedengaran bunyi seperti alunan musik. Karena bekerja gotong royong maka ada bajak banyak yang masing-masing ditarik oleh dua ekor kerbau yang ditunggangi oleh seorang sais atau kusir duduk di atas bajak lampit slau.

Atraksi mekepung ini berkembang sejak tahun 1930an dan Sais-nya berpakain ala prajurit Kerajaan di Bali zaman dulu yaitu memakai destar atau udeng (semacam ikat kepala khas adat Bali), selendang, selempod, celana panjang tanpa alas kaki dan di pinggang terselip sebilah pedang yang memakai sarung poleng (warna hitam putih). Makepung dibagi menjadi 2 wilayah (blok) yaitu blok barat dan blok timur.

Dalam event kali ini, regu Ijogading Timur menyapu bersih seluruh kelompok perlombaan Mekepung Jembrana Cup tahun ini yang digelar di Sirkuit Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Minggu (20/11). Dari tiga kategori yang diperlombakan, yakni kategori A, B dan C seluruhnya berhasil dimenangkan sekaha mekepung yang dikoordinatori I Kadek Rentana, yang juga perbekel Desa Belod Berawah. Hingga atas torehan tersebut, predikat juara umum juga berhasil diraih dengan jumlah hadiah sebesar Rp 25 juta. Berikut, regu Ijogading Barat sebagai juara umum kedua berhak atas hadiah dan uang pembinaan sebesar Rp 20 juta. Hadiah diserahkan langsung oleh Bupati Jembrana I Putu Artha.


Namun berbeda dari kompetisi pada umumnya, uang itu tidak langsung dibawa pulang oleh masing-masing pemenang, tapi justru dibagi dua untuk Ijogading Barat dan Ijogading Timur. "Ini sudah merupakan kesepakatan sebelumnya, dimana uang itu nantinya dipergunakan kembali untuk keperluan sekaa ,berupa untuk pemeliharaan sirkuit seperti pembelian pasir, perbaikan gorong-gorong, biaya rapat termasuk untuk biaya transport kepada setiap kereta peserta. Jadi tidak ada yang masuk kekantong sendiri,“ ujar I Made Mara Kordinator Sekaa Mekepung Jembrana.

Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan saat ini tradisi mekepung sebagai ikon dan daya tarik pariwisata Jembrana telah diakui sebagai warisan budaya nasional oleh kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 

Selain sebagai warisan budaya yang harus terus dilestarikan, Arta juga bergembira karena tradisi mekepung ini tiap tahunnya kian digemari terbukti makin meningkatnya jumlah peserta dalam setiap event yang digelar pemerintah daerah. “Tahun ini jumlah peserta terdaftar sebanyak 294 pasang kerbau, meningkat dari tahun lalu. Ini menunjukkan masyarakat Jembrana makin menggemari tradisi budaya makepung yang cuma ada di Kabupaten Jembrana,“ kata Artha.

Artha juga mengaku sangat bangga dengan kebersamaan masyarakat khususnya Sekaa Makepung yang terus meningkatkan kelestarian makepung. Pihaknya akan terus memberikan semangat dan juga bantuan agar makepung makin berkembang diantaranya melalui peningkatan sarana prasarana seperti akan dibangunnya sirkuit mekepung di Samblong.

Selain itu total hadiah sebagai stimulus sekaa juga terus ditingkatkan tiap tahunnya. Pada pelaksanaan Mekepung Jembrana Cup tahun ini panitia menyiapkan total hadiah sebesar Rp 90 juta. (JMS)

Jumat, 18 November 2016

Puluhan Jamban Kembali Dibangun TNI Untuk Warga Miskin


Mendoyo (Wisma Berita)

Kodim 1617/Jembrana secara bertahap terus menggencarkan realisasi pembuatan jambanisasi di wilayahnya melalui jajaran Koramil.

Kini, melalui Koramil 1617-02/Mendoyo terjun langsung membangun lebih dari 20 unit jamban sehat kepada warga miskin di wilayah Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

Salah satunya, Ni Wayan Murti (57) seorang janda miskin memiliki 3 orang anak asal di Lingkungan Bilukpoh Kangin, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, mengaku terharu dan senang sekali bisa mendapatkan jambanisasi dari TNI ini. "Kami bekerja hanya sebagai buruh tani serabutan hingga penghasilan kami cukup hanya memenuhi kebutuhan makan dan sekolah anak-anak saja. Maka kami ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada TNI yang telah membuatkan jamban salah satunya kepada keluarga kami. Kini kami tak lagi merepotkan tetangga saat melakukan MCK, apalagi harus bersusah payah ke sungai," ungkapnya.

Sementara itu, Danramil 1617-02/Mendoyo Lettu Inf M. Zainul Eksan Jumat (18/11) menjelaskan, jambanisasi ini bertujuan untuk menjaga kesehatan lingkungan dimana warga agar tidak buang kotoran di sembarang tempat, karena kalau buang kotoran di sembarang tempat jelas akan mencemari air sungai juga lingkungan setempat sehingga lingkungan akan menjadi tidak sehat, dan memang sudah tidak sepantasnya lagi di zaman seperti ini masih ada orang yang buang kotoran di sembarang tempat. "Ibu Murti salah satu dari keluarga miskin yang ada di wilayah Kecamatan Mendoyo ini layak menjadi sasaran Jambanisasi, untuk meringankan beban sekaligus mendapat kehidupan yang layak atas sarana sanitasi keluarga dan pembangunan jamban untuk ibu Murti telah dikerjakan sejak awal bulan November lalu, dimana saat ini pambangunannya sudah hampir rampung dan akan segera diserahkan pemanfaatannya," jelas Danramil. (JMS)

Kamis, 17 November 2016

Wujudkan Rasa Nasionalisme Sejak Dini, Pelajar SD Terima Pembekalan Wasbang


Mendoyo (Wisma Berita)

Dalam rangka mewujudkan rasa nasionalisme, jiwa korsa (kebersamaan), rasa cinta tanah air, persatuan dan kesatuan serta patriotisme terutama dikalangan dunia pendidikan, Kamis (17/11) pagi, Koramil 1617-02/Mendoyo menggelar kegiatan pembekalan Wasbang kepada para pelajar tingkat Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

Wasbang dilakukan dengan metode Quisioner yakni memberikan penekanan-penekanan singkat dan pertanyaan-pertanyaan tentang Pancasila dan UUD 1945, warna bendera kebangsaan, lagu wajib nasional, nama pejabat negara, nama daerah serta nama pahlawan nasional, dan sebagianya.


Danramil 1617-02/Mendoyo Lettu Inf M. Zainul Eksan seizin Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus mengatakan, kegiatan ini merupakan Wasbang lanjutan bagi Sekolah Dasar di Kecamatan Mendoyo yang belum sempat menerima Wasbang pada bulan Agustus lalu. "Melalui pemahaman Wawasan Kebangsaan ini, para pelajar sebagai tunas bangsa diharapkan sejak awal dapat menumbuhkan semangat kebangsaan atau nasionalisme berdasarkan Pancasila sebagai ideologi dan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, serta dapat melahirkan motivasi dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan dalam berbagai sektor sejak dunia anak, sekaligus manivestasi kesadaran bela negara di kalangan pelajar," jelas Danramil 1617-02/Mendoyo, Lettu Inf M. Zainul Eksan.


Salah satu diantaranya, Ni Gusti Ayu Sudiani, S.Pd (50) Kepala SDN 3 Delod Bale Agung, Desa Mendoyo Dauh Tukad mengaku senang sekali bisa diselenggaraknnya kegiatan ini, karena dengan pembekalan Wasbang maka para pelajar sejak dini akan dapat membentengi diri dari pengaruh negatif kemajuan teknologi informasi, karena di era sekarang kemajuan teknologi ini bahkan telah diadopsi oleh kalangan anak-anak pelajar setingkat Sekolah Dasar. "Nantinya, anak-anak remaja jangan sampai terjerumus pada berbagai kenakalan akibat seringnya membaca dan melihat situs-situs yang gampang ditiru, seperti pergaulan bebas, ugal-ugalan, narkoba dan melakukan tindakan kriminal lainnya yang disebabkan ketidakpemahaman akan Wawasan Kebangsaan yang berakibat membahayakan bangsa sendiri," terangnya. 


Adapun materi Wasbang lanjutan ini disampaikan oleh masing-masing Babinsa dan diikuti oleh para pelajar dan guru beserta para TU di tingkat Sekolah Dasar yang ada di wilayah Kecamatan Mendoyo, Kabupaten, diantaranya di SDN 1 Delod Brawah diberikan oleh Serda I Made Suartama kepada siswa/siswi kelas VI dengan jumlah 30 orang, di SDN 4 Sekar Kejula Kelod Desa Yehembang Kauh diberikan oleh Serda I Wayan Darma Adnyana kepada siswa/siswi kelas VI dengan jumlah 25 orang, di SDN 3 Delod Bale Agung Desa Mendoyo Dauh Tukad diberikan oleh Pelda Riyanto dan Serda I Nyoman Reden kepada siswa/siswi kelas V dengan jumlah 28 orang, di SDN 1 Tegal Cangkring diberikan oleh Sertu I Ketut Duana didampingi Pelda Saefudin Zuhri kepada siswa/siswi kelas V dengan jumlah 22 orang, di SDN 1 Yehembang Kangin diberikan oleh Sertu I Gusti Ketut Dena kepada siswa/siswi kelas V dengan jumlah 30 orang dan SDN 3 Yehembang diberikan oleh Pelda I Nengah Sugiarta kepada siswa/siswi kelas V dengan jumlah 25 orang. (JMS)

Selasa, 15 November 2016

Pembangunan Jambanisasi TNI Untuk Warga Kurang Mampu Dikunjungi Tim Wasev


Melaya (Wisma Berita)

Program Jambanisasi semester II yang dilakukan dalam kurun waktu sejak bulan Juli sampai Desember tahun ini, Koramil 1617-03/Melaya memberikan bantuan sebanyak 15 unit Jambanisasi kepada warga kurang mampu di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

Pembangunan Jambanisasi tersebut, Selasa (15/11) mendapatkan kunjungan dari Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) Kodam IX/Udayana dipimpin Pabandya Bakti TNI Ster Kodam IX/Udayana, Letkol Inf IH Pasaribu.

Kedatangan Tim Wasev diterima oleh Danramil 1617-03/Melaya Kapten Inf Adwan beserta anggota jajarannya didampingi Pasiter Kodim 1617/Jembrana Kapten Inf I Wayan Yudana, di lokasi Jambanisasi.


Dalam kunjungannya, pimpinan Tim Wasev Letkol Inf IH Pasaribu mengatakan, kegiatan ini merupakan program kerja Kodam IX/Udayana yang dilakukan secara serentak di seluruh jajarannya pada tempat-tempat yang masih terdapat warga yang kurang mampu untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan mendapatkan kehidupan yang lebih layak dengan menggunakan dana bantuan dari TNI Angkatan Darat. "Kunjungan dari Tim Wasev ini bertujuan untuk mengecek sejauh mana program ini telah dilaksanakan serta untuk mengevaluasi kekurangan yang ada, sehingga pada pelaksanaan program selanjutnya dapat dilaksanakan dengan lebih maksimal sesuai dengan tujuan dan perencanaan Komando Atas," jelasnya.

Sementara itu, I Nengah Miranda (53), salah warga kurang mampu asal Desa Nusasari, Kecamatan Melaya yang mendapatkan bantuan Jambanisasi mengaku senang sekali. "Dulunya, keluarga kami melakukan MCK adalah di sungai terdekat, namun tak terduga kami bisa mendapatkan bantuan Jambanisasi ini. Terima kasih bapak TNI, semoga apa yang dilakukan senantiasa berbalas kebaikan," ucapnya.


Dalam pembangunan Jambanisasi khusus untuk I Nengah Miranda, Kodim 1617/Jembrana juga menyerahkan bantuan melalui Pasi Teritorial Kodim 1617/Jembrana Kapten Inf I Wayan Yudana berupa 1 buah Jamban, 2 sak semen dan 1 meter kubik pasir.

Danramil 1617-03/Melaya, Kapten Inf Adwan mengatakan dengan adanya program jambanisasi ini mudah-mudahan masyarakat kian sadar akan arti pentingnya lingkungan yang bersih sehat dan rapi dan masyarakat yang mendapatkan bantuan memanfaatkan fasilitas tersebut. "Penentuan letak Jamban dan Septic Tank di lingkungan rumah dibuat sesuai dengan standar kesehatan dan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan sebelum pembangunan jabanisasi," papar Danramil.

Dari hasil pantauan di lokasi, tampak anggota Babinsa Koramil 1617-03/Melaya bersama dengan masyarakat sekitar sangat solid saling membantu dalam pembuatan Jambanisasi tersebut. (JMS)

Minggu, 13 November 2016

Apkam Gabungan TNI, Polri Beserta Jajaran Pemkab Gelar Operasi Jalan Raya


Jembrana (Wisma Berita)

Guna memelihara stabilitas keamanan, selain patroli aparat gabungan diantaranya Polres Jembrana dan Kodim 1617/Jembrana, Subdenpom IX/3-2 Negara beserta jajaran Pemkab Jembrana, Sabtu (12/11) malam juga menggelar operasi keamanan dan ketertiban lalu lintas di jalan raya Sudirman, Kota Negara, Kabupaten Jembrana. 

Operasi yang melibatkan puluhan personil kepolisian dari semua unsur, TNI dan istansi terkait tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Jembrana didampingi para petinggi Polres Jembrana lainnya, seperti Kabag Ops, para Kasat dan sejumlah perwira Polres lainnya. 

Dalam operasi, dioptimalkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap orang, barang bawaan serta kendaraan dan demi kelancaran operasi tampak arus lalu lintas dari arah Gilimanuk dialihkan dari perempatan lampu merah jalan Sudirman masuk ke utara melintasi depan Kantor Bupati Jembrana berlanjut menuju Denpasar. 

Semua kendaraan seperti bus AKAP, bus Pariwisata, travel dan kendaraan pribadi serta sepeda motor diperiksa petugas secara teliti. Pemeriksaan dilakukan terhadap kelengkapan surat kendaraan dan pengemudinya termasuk penumpang dan barang bawaan.

"Langkah ini merupakan langkah antisipasi terhadap sajam, senpi dan bahan-bahan berbahaya lainnya termasuk narkoba serta kejahatan lainnya masuk Bali," jelas Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo. Menurutnya, langkah antisipasi ini adalah untuk memastikan keamanan Jembrana dan Bali pada umumnya serta mengantisipasti kejahatan dengan sasaran anggota polisi yang sedang melaksanakan tugas. Terpenting adalah keamanan dan kenyamanan masyarakat Bali.

Saat operasi yang digelar mulai pukul 20.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita, petugas tidak menemukan sajam, senpi dan bahan-bahan berbahaya lainnya termasuk narkoba serta pelaku kejahatan lainnya, dimana petugas hanya mendapati pelanggaran lalu lintas. 

Terhadap pelanggaran tersebut dilakukan tilang dan mengamankan lima unit sepeda motor tanpa dilengkapi surat kendaraan. (JMS)

TNI Fasilitasi Warga Gelar Lomba Burung Berkicau


Mendoyo (Wisma Berita)

Berbagai kegiatan positif dilakukan dalam upaya mewujudkan kemanunggalan antara TNI dengan rakyat, salah satunya hingga menggelar kejuaraan lomba burung berkicau.

Sebagaimana yang dilakukan Koramil 1617-02/Mendoyo di sela-sela kedinasan para anggotanya Minggu (13/11) memfasilitasi segenap warga pencinta Burung menggelar kejuaraan lomba burung berkicau di lapangan pasar Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

Dari hasil konfirmasi, Danramil 1617-02/Mendoyo, Lettu Inf M. Zainul Eksan mengatakan, kegiatan ini juga digelar dalam rangka menyemarakkan rangkaian HUT Pahlawan 2016, dimana pihaknya beserta segenap anggota telah menggandeng beberapa instansi maupun club kicau mania serta seluruh lapisan masyarakat dalam sebuah kegiatan yang dirancang menjadi sebuah event kejuaraan lomba burung berkicau khususnya jenis Pleci diantaranya Kepecit dan Kaca Mata bernama POHSANTEN CUP. "Dalam kesempatan ini, kurang lebih ada sebanyak 150 peserta yang ikut lomba dibagi dalam tiga kelas yakni A, B dan C dikombinasi dalam 4 Dakun diantaranya Dakun Pohsanten, Dakun Mendoyo, Dakun PCMI Bazcom (Bali Zosterops Community) dan Dakun Kobra (Koloni Bali Barat) serta 1 event Non Dakun khusus diikuti oleh para Pecalang (Keamanan Adat Bali) dengan Banser  (Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama). Bagi pemenang akan diberikan hadiah, akan tetapi selain pemberian hadiah kepada juara, kami juga mengadakan doorpize untuk merangsang kehadiran masyarakat, sehingga meski tidak ikut dalam lomba sekalipun, namun setiap masyarakat yang datang tetap berkesempatan untuk mendapatkan hadiah," jelas Danramil.


Tomy (41), salah seorang peserta lomba asal Surabaya mewakili rekan-rekannya mengaku senang sekali bisa bersinergi dengan TNI dalam event tersebut. "Terlepas dari dapat atau tidaknya juara, namun kami merasa senang sekali, minimal kami bisa menyalurkan hoby dan kami berharap, kedepan event-event seperti ini rutin dilakukan," harapnya.

Sementara itu, Perbekel Pohsanten, I Putu Arya Astika juga mengaku sangat terhibur dimana masyarakat bisa menikmati kegiatan tersebut, khususnya para kicau mania dapat menyalurkan hoby mereka. "Hal terpenting adalah, dengan digelarnya kegiatan ini dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan burung dan apa yang dilakukan dapat semakin memupuk rasa kekeluargaan antara TNI dengan masyarakat pada umumnya," jelasnya.


Di sisi lain, Dandim 1617/Jembrana, Letkol Inf Hendra Ferdinandus mengaku akan senantiasa mendukung setiap prajurit yang mau berkarya tentunya dalam hal positif bahkan hingga menjadi sebuah prestasi baik terhadap kesatuan, bangsa dan negara. Seperti halnya dalam lomba burung berkicau yang diselenggarakan ini, karena apa yang dilakukan adalah merupakan salah satu program TNI untuk semakin dapat menumbuhkan kedekatan dengan masyarakat, sehingga Kodim 1617/Jembrana beserta jajarannya pada khususnya bisa lebih akrab dan TNI semakin dicintai masyarakat.

Dari pantauan di lokasi, hingga menjelang sore hari kegiatan masih tampak antusias diikuti oleh para peserta lomba. (JMS)