Jembrana (Wisma Berita)
Kegiatan TMMD ke-97 yang digelar oleh Satgas TMMD Kodim 1617/Jembrana di Dusun Serong, Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, merupakan suatu kegiatan yang dapat semakin memperkuat hubungan antara masyarakat dengan TNI & Polri dalam membangun negara.
"Kami berharap, sebagian masyarakat yang dahulunya sungkan bergaul dengan TNI & Polri sekarang bisa lebih terbuka dan secara bersama-sama melaksanakan pembangunan," terang Bhabinkamtibmas Desa Pengeragoan, Aiptu I Gusti Suartama dari kesatuan Polsek Pekutatan yang juga tergabung dalam Satgas TMMD Kodim 1617/Jembrana.
Hal senada juga diungkapkan Babinsa Gumbrih, Serda I Nyoman Adi Rosadi dari kesatuan Koramil 1617-04/Pekutatan, dimana selama kegiatan TMMD berlangsung prajurit harus menempati rumah warga dan menjadikan pemilik rumah yang dihuni sebagai orang tua asuh serta menganggap seperti rumah sendiri. Hal tersebut adalah bertujuan agar prajurit ikut merasakan kebersamaan, suka dan duka sebagai layaknya sebuah keluarga. "Bahkan uang makan juga kita diserahkan kepada tuan rumah diperuntukkan keperluan memasak sehari-hari, dimana dalam satu rumah setidaknya tinggal empat sampai lima orang prajurit," terangnya.
Sementara itu, Dandim 1617/Jembrana (Letkol Kav Ferdinandus) menjelaskan, selama kegiatan TMMD diperkirakan ada 150 personel yang terlibat, mereka terdiri dari berbagai instansi, seperti TNI, Polri dan Pemkab Jembrana serta masyarakat sekitar. Dandim berharap TMMD yang digelar dapat menumbuhkembangkan rasa cinta Tanah Air melalui prajurit TNI kepada masyarakat selama kegiatan berlangsung.
"Selama sebulan penuh prajurit akan menetap di rumah barunya, dari sana kami berharap terjalin hubungan emosional yang baik sehingga rasa cinta tanah air yang kuat pada jiwa prajurit serta dapat ditiru oleh pemilik rumah dan keluarganya, bukan saja hanya sebatas di rumah keluarga yang prajurit tempati, akan tetapi juga disebarluaskan ke masyarakat lain", jelas Dandim 1617/Jembrana.
"Terlebih sekarang dihadapkan dengan berbagai situasi, dimana paham dan aliran yang tidak jelas asal-usulnya mulai mempengaruhi berbagai kalangan, meskipun tidak terdeteksi di Kabupaten Jembrana ini, minimal melalui TMMD hal itu bisa diantisipasi," imbuhnya.
Sejak dibukanya TMMD melalui upacara resmi yang dipimpin Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, pada 20 September 2016 yang dihadiri Kasdam IX Udayana, Brigjen TNI Stefhanus Tri Mulyono, Wakil Asisten Operasi Kodam IX Udayana Letkol Inf. Sansan Iskandar termasuk para Dandim se-Bali, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Jembrana, para tokoh agama, tokoh adat tokoh masyarakat serta para tokoh pemuda se-Kabupaten Jembrana, dengan sasaran fisik TMMD yakni pembangunan jembatan sepanjang 20 meter dengan lebar 3,5 meter dan tinggi 5 untuk menghubungkan jalan dari Dusun Serong, Desa Gumbrih menuju Dusun Pengeragoan Dauh Tukad, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, juga dilakukan beberapa kegiatan fisik lainnya berupa pembuatan badan jalan, bedah rumah dan jambanisasi. Untuk badan jalan dikerjakan sepanjang 200 meter dengan lebar 6 meter, sedangkan untuk bedah rumah sebanyak 2 unit dan jambanisasi sebanyak 10 unit.
Bukan hanya itu, kegiatan TMMD juga dibarengi dengan penyelenggaraan sasaran non fisik yang dilakukan melalui metode penyuluhan berbagai materi dengan melibatkan berbagai unsur serta lembaga, seperti bidang Hukum dan Narkoba dari Polres Jembrana, bidang Pertanian, Kesehatan, Wasbang dan Cinta Tanah Air serta penyuluhan-penyuluhan lainnya dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkab Jembrana terkait dengan Hak dan Kewajiban WNI dan Administrasi Kependudukan.
Adapun lama kegiatan TMMD tersebut, adalah dimulai sejak 20 September sampai 19 Oktober 2016 dengan total dana berupa hibah dari Pemkab Jembrana sebesar Rp. 1 milyar. (JMS)