Minggu, 02 Oktober 2016

Petik Laut, Lomba Balap Perahu Layar Diwarnai Protes


Jembrana (Wisma Berita)

Lomba balap perahu saat kegiatan peringatan petik laut di pantai Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Minggu (2/10/2016) sore diserbu sejumlah peserta lomba perahu layar dan puluhan sporter guna menyampaikan protes kepada panitia lomba.

Protes dilakukan atas keputusan panitia lomba terkait penentuan juara ke tiga hingga juara ke enam yang dianggap tidak adil oleh peserta lomba yang sebagian besar berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Panitia dinilai terlalu berpihak pada peserta lomba dari Gilimanuk atau tuan rumah dan dinilai sangat merugikan peserta dari luar Bali.

"Ini keputusan tidak adil, ini sangat merugikan kami. Pokoknya kami tidak terima dengan keputusan ini,” ujar salah satu peserta lomba asal Banyuwangi.

Dia memprotes seharusnya perahunya yang keluar sebagai juara tiga. Tapi oleh panitia justru yang menjadi pemenang perahu layar yang lain. Padahal dirinya yang masuk garis finis terlebih dahulu.


Bahkan saking kerasnya protes di bawah terik matahari, seorang peserta lomba yang masih di bawah umur asal Banyuwangi, Gunarso (11) sampai pingsan dan harus di larikan ke Puksesmas Gilimanuk dengan menggunakan ambulance.

Situasi tersebut tentu saja membuat panitia binggung. Bahkan Babinkamtibmas Gilimanuk turun tangan menenangkan peserta yang protes. Namun tetap saja tidak bisa menenangkan peserta dan pendukung yang protes.

Untuk menengkan peserta dan sporter yang protes akhirnya panitia memutuskan memberikan juara kembar, yakni dua peserta lomba dinobatkan sebagai juara enam. Akhirnya keputusan ini diterima oleh peserta yang protes.

"Sebenarnya yang mereka protes itu pentuan juara tiga hingga juara ke enam. Sedangkan juara satu dan dua tidak masalah,” terang Pembina Panitia Nyoman Renteb, Minggu (2/10/2016) sore.

Menurut Renteb yang juga anggota DPRD Jembrana dari Fraksi PDIP asal Melaya ini, protes dari peserta terhadap panitia dalam setiap lomba adalah hal yang lumrah. Apalagi lomba perahu layar dalam rangka upacara Petik Laut ini baru pertama kali diadakan.

Menurutnya, lomba ini akan terus dilaksanakan tiap tahunnya di saat dilangsungkannya upacara Petik Laut dan dia berharap kedepannya penyelenggaraan lebih baik lagi.

"Untuk kali ini pesertanya puluhan dari lokal Jembrana dan Jawa dalam hal ini Jawa Timur,” tutup Renteb yang ngacir duluan sebelum acara kelar dilaksanakan dengan alasan mengantar istrinya ke dokter karena sakit kolik.(JMS)

Takut Ditilang, Pengendara Motor Serempet Petugas Saat Razia


Jembrana (Wisma Berita)

Seluruh kendaraan baik mobil maupun roda dua yang melintas dialihkan menuju depan Kantor Bupati Jembrana saat operasi cipta kondisi (cipkon) dilaksanakan Jajaran Polres Jembrana bersama Subdenpom Jembrana Sabtu (1/9) malam di jalur nasional Denpasar-Gilimanuk ruas Jalan Jendral Sudirman.

Dari operasi tersebut diketahui seorang pengendara Honda Vario warna hitam nomor polisi DK 2686 ZA nekat ngebut menerobos puluhan barigade polisi dan POM yang berusaha mencegatnya hingga akhirnya terjatuh dan tersungkur setelah motornya oleng karena menyerempet dan menabrak beberapa petugas termasuk salah seorang Polwan.
Kemudian polisi mengamankan lelaki yang bernama Putu Dharma Antara (32) asal Lingkungan Dewasana, Kelurahan Pendem, Jembrana beserta motornya yang telah terprosok.

Karyawan koperasi ini mengaku nekat ngebut menerobos karena takut ditilang lantaran ia tidak memiliki SIM. Kemudian warga Jembrana itu diperiksa karena dicurigai membawa barang berbahaya. Namun dari pemeriksaan tidak ditemukan senjata dan barang berbahaya lainnya dan akhirnya hanya ditilang.

Kabag Ops Polres Jembrana, Kompol I Ketut Sukarta didampingi Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP I Gusti Made Sudharma Putra dikonfirmasi Minggu (2/9) mengatakan operasi cipta konidisi dengan menggelar razia gabungan dijalan protokol ini selain untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat dijalan juga mencegah masuknya benda berbahaya seperti senjata api, senjata tajam, bahan peledak, narkoba, hewan selundupan dan barang terlarang lainnya termasuk juga teroris.

Menurutnya pihaknya selain menilang puluhan pengendara tanpa kelengkapan berkendara yang lengkap, juga berhasil mengamankan satu bilah samurai yang dibawa oleh Kristofel Ngandi (23) asal Jalan Angsana nomor 4B 468 Pondok Rejeki RT/RW 007/006, Desa Kota Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang. Pengemudi mobil Mitsubhisi elf warna oranye nomor polisi AA 1003 XB yang didapati menyembunyikan senjata tajam dibelakang jok mobilnya itu telah diamankan dan menjalani pemeriksaan di Polres Jembrana beserta barang buktinya. (JMS)