Jembrana (Wismaberita)
Jro Mangku Suardana, Pemangku Pura Tirtha Lan Segara Dangkahyangan Rambutsiwi yang juga adalah anggota Korem 163/Wirasatya, menyambut hari Kasih Sayang Sedunia yang dikenal dengan Valentine Day dengan sewajarnya saja karena menurutnya kasih sayang itu dilakukan hendaknya setiap saat.
Dikatakannya, Bali memiliki keunikan tersendiri terlebih masalah perhitungan hari yang mengacu pada Wariga, sehingga Bali tidak mesti ikut-ikutan kegiatan yang hukumnya belum diketahui secara pasti karena Bali sesungguhnya telah memiliki falsafah hidup tangguh diantaranya ajaran Tri Hita Karana yang berarti Tiga Penyebab Terciptanya Kebahagiaan.
Berbicara masalah hari Kasih Sayang, Bali juga sudah memiliki waktu istimewa tersebut yakni menurutnya ialah saat hari (rahinan) Tumpek, diantaranya Tumpek Klurut itu merupakan hari Kasih Sayang terhadap sesama manusia. Bukan saja itu, bahkan Bali juga mengasihi sesama makhluk ciptaan Tuhan, yakni saat rahinan Tumpek Uye yang dikenal dengan Tumpek Kandang adalah hari kasih Sayang terhadap Hewan sedangkan rahinan Tumpek Wariga yang lumrah dikenal Tumpek Pengarah itu adalah hari Kasih Sayang terhadap Tumbuhan dan masih banyak lagi hari Kasih terhadap unsur yang membentuk Bali itu sendiri yang tak lepas dari ajaran Tri Hita Karana tadi yang pada hakekatnya adalah menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini.
Ketiga hubungan itu meliputi hubungan Manusia dengan Sesama Manusia, hubungan Manusia dengan Alam Sekitar, dan hubungan Manusia dengan ke Tuhan yang saling terkait satu sama lain. Dimana, setiap hubungan ini memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya dengan menonjolkan makna kasih sayang dan prinsip pelaksanaannya juga harus dilakukan secara seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Sebab, apabila keseimbangan tercapai, disinilah manusia akan hidup dengan cara selalu menghindari segala tindakan buruk, hingga hidupnya akan senantiasa Tenteram, dan Damai serta penuh Kasih Sayang", papar Jro Mangku. (!)