Kamis, 22 September 2016

Abrasi Tak Kunjung Penanganan, Warga Gilimanuk Protes




Jembrana (Wisma Berita)

Abrasi di Gilimanuk yang hingga saat ini bahkan kian parah akibat tidak adanya penanganan menjadikan warga semakin gerah, pasalnya telah berkali-kali melaporkan kondisi tersebut namun yang didapat hanya janji-janji dan tak kunjung adanya realisasi penanganan. Sebagian warga yang kecewa, akhirnya melampiaskannya dengan memasang spanduk yang mengatasnamakan  Semeton Gilimanuk Bersatu, dipasang di sejumlah titik menuju lokasi abrasi.

Dari hasil pemantauan Kamis (22/9/16), spanduk berwarna putih itu berisi kalimat menagih janji menyelamatkan daratan dari abrasi. “Kami Butuh Janji Nyata, Bukan Janji Palsu”. 

Selain di pinggir jalan Denpasar-Gilimanuk tepatnya sebelah Barat Pasar Gilimanuk, spanduk juga dipasang di gang menuju Lingkungan Jineng Agung. Dari pengamatan ada dua spanduk yang terpasang di dekat lokasi abrasi itu.

Sejumlah warga mengatakan spanduk itu terpasang sejak sepekan ini dan yang memasang merupakan warga sekitar terdampak abrasi. Adapun spanduk itu menurutnya merupakan luapan kekecewaan warga lantaran janji yang diberikan belum juga terealisasi.

Seorang warga bernama Yati mengatakan, kondisi abrasi memang parah, sampai salah satu rumah digempur ombak bahkan jalan juga sudah putus akan tetapi belum juga ada penanganan dan ketika air laut pasang, halaman dan rumah warga di pinggir pantai tergenangi. "Sebelumnya, sudah berulangkali ada kunjungan dari pejabat dan petugas melakukan pengukuran di lokasi abrasi baik dari Kabupaten maupun Provinsi, termasuk seminggu yang lalu ada lagi petugas kesini mengecek, tapi belum juga ada realisasi perbaikan seperti yang pernah dijanjikan", terang Yati.

"Abrasi di bagian Timur memang sudah diplengseng (sender) padahal disana minim rumah warga, namun di sini justru yang banyak rumah warga malah belum ada tindakan sama sekali,” tambah warga lain.

Sementara itu, dari pengamatan kemarin dampak abrasi di Lingkungan yang berbatasan dengan Parkir Manuver itu kondisinya sudah porak poranda. Sejumlah buis yang sebelumnya dipasang untuk melindungi daratan di sepanjang lingkungan itu kini juga sudah hancur, sehingga air laut dari Selat Bali langsung menerjang ke rumah warga. (JMS)

Tim Dispenad Tinjau TMMD Ke-97 Di Desa Gumbrih


Jembrana (Wisma Berita)

Pelaksanaan TMMD Ke-97 di Dusun Serong, Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, yang dilaksanakan oleh SSK TMMD Kodim 1617/Jembrana Kamis (22/9/16) siang ditinjau oleh Tim dari Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) dipimpin oleh Kolonel Inf Efrangunawan beserta 3 orang anggota diantaranya Letkol Inf Syahrinal, Mayor Inf Luther Bangun, Letda Inf Holil.

Kedatangan Tim Dispenad dilokasi TMMD disambut Danramil 1617-04/Pekutatan (Kapten Inf Supena) selaku Komandan SSK TMMD Kodim 1617/Jembrana beserta anggota, didampingi Komandan Kodim 1617/Jembrana (Letkol Kav Hendra Ferdinandus), Pasiter Kodim 1617/Jembrana (Kapten Inf Yudana) dan Kepala Desa Gumbrih (I Ketut Nurjana) serta masyarakat Desa Gumbrih yang berjumlah keseluruhan sebanyak 150 orang.

Tim Dispenad dalam kunjungannya bertujuan meninjau kegiatan TMMD baik dalam sasaran fisik maupun non fisik dan mengambil dokumentasi secara langsung untuk kepentingan pembuatan buku TMMD ke-97 tahun 2016 yang dilaksanakan Kodim 1617/Jembrana.

Selesai pengambilan dokumentasi kegiatan fisik, Tim Dispenad juga meninjau rumah I Made Sandi (44) di Dusun Pengeragoan Dauh Tukad yang digunakan menjadi tempat tinggal anggota SSK selama pelaksanaan TMMD.

Dari hasil konfirmasi, salah seorang anggota SSK TMMD (Pelda I Ketut Sugiarta) mengaku merasa nyaman tinggal di rumah masyarakat karena pemilik rumah-ramah dan tidak ada yang keberatan jika rumahnya digunakan sebagai tempat tinggal selama kegiatan TMMD.

Sementara pemilik rumah (I Made Sandi) beserta istrinya (Ni Ketut Gita) juga mengatakan hal yang sama, "kami merasa tidak keberatan serta tidak terbebani bahkan sangat senang rumah kami digunakan sebagai tempat tinggal menginap bagi anggota SSK selama pelaksanaan TMMD karena kegiatan ini juga adalah untuk kepentingan masyarakat sehingga kami sangat menyambut baik pelaksanaan TMMD ini", ujar I Made Sandi.

Ketua Tim Dispenad (Kolonel Inf Efrangunawan) di sela-sela peninjauannya menekankan kepada seluruh anggota SSK hendaknya senantiasa behati-hati dalam setiap kegiatan, "kesungguhan dalam bekerja adalah merupakan sejata dalam setiap kegiatan apapun jika ingin mencapai hasil secara maksimal, namun faktor keamanan baik personel maupun materill harus menjadi skala prioritas serta menghindari pelangaran sehingga khususnya dalam pelaksanaan TMMD nantinya mencapai hasil 100% baik dalam sasaran fisik maupun non fisik", tegas Kolonel Inf Efrangunawan. (JMS)

Terik Matahari Tak Surutkan Semangat Pelaksana TMMD Di Gumbrih



Jembrana (Wisma Berita)

Pengerjaan pembangunan Jembatan sepanjang 20 meter dengan lebar 3,5 meter dan tinggi 5 meter untuk menghubungkan jalan dari Dusun Serong, Desa Gumbrih dengan Dusun Pengeragoaan Dauh Tukad, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Rabu (21/9/16) yang digelar melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-97 tampak semakin gencar dilakukan meski dalam teriknya sinar matahari namun tak sedikitpun menyurutkan semangat ratusan para pelaksana yang dipimpin oleh Danramil 1617-04/Jembrana, Kapten Inf Supena selaku Komandan SSK.

Hari ini adalah memasuki hari kedua pelaksanaan kegiatan TMMD Ke-97 setelah kemarin dibuka oleh Wabup Jembrana, I Made Kembang Hartawan melalui upacara resmi yang dihadiri Kasdam IX Udayana, Brigjen TNI Stefhanus Tri Mulyono, Wakil Asisten Operasi Kodam IX Udayana Letkol Inf. Sansan Iskandar termasuk Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus, beserta para Dandim se-Bali, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Jembrana, para Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, para Pelajar setingkat SLTP dan SLTA se-Kecamatan Pekutatan serta para Tokoh Pemuda se-Kabupaten Jembrana.

"Adapun pengerjaan kali ini difokuskan pada pengecoran balok tegak lantai jembatan dengan prosentase hasil kemajuaan kegiatan fisik sebanyak 10% sasaran fisik dan 10% sasaran non fisik oleh sebanyak 110 orang anggota SSK TMMD Kodim 1617/Jembrana dibantu 2 orang anggota Polsek Pekutatan beserta sebanyak 115 orang masyarakat Desa Gumbrih dan Desa Pengeragoaan", terang Kapten Inf Supena di sela-sela kegiatanya.

Supena optimis, dalam kurun waktu kurang lebih selama 30 hari kedepan, pelaksanaan pembangunan jembatan akan mencapai 100% dari sasaran pokok hingga TMMD rampung dilaksanakan. (JMS)

Kodim 1617/Jembrana Gelar TMMD Ke-97 Di Gumbrih



Jembrana (Wisma Berita)

Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Selasa (20/9) membuka secara resmi Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-97 tahun 2016 yang dilaksanakan oleh Kodim 1617/Jembrana. Peresmian yang ditandai dengan pemukulan kentongan, Penyerahan Tolkit serta sarana pendukung kepada para perwakilan di diawali dengan melakukan inspeksi kepada setiap pasukan oleh Inspektur Upacara, I Made Kembang Hartawan.

Hadir dalam prosesi upacara itu, Kasdam IX Udayana, Brigjen TNI Stefhanus Tri Mulyono, Wakil Asisten Operasi Kodam IX Udayana Letkol Inf. Sansan Iskandar termasuk Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus beserta para Dandim se-Bali, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Jembrana, para tokoh agama, tokoh adat tokoh masyarakat serta para tokoh pemuda se-Kabupaten Jembrana.

Wabup Jembrana, I Made Kembang Hartawan mengatakan, program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang digelar setiap tahun  merupakan salah satu solusi bagi pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan percepatan pembangunan di daerah utamanya daerah-daerah yang sampai saat ini masih dikatagorikan sebagai daerah tertinggal, terisolir, terpencil, perbatasan dan kumuh perkotaan. "Ini operasi bhakti sosial kemasyarakatan yang sangat efektif dan efisien, karena operasi ini dilaksanakan bersama-sama dengan masyarakat di lokasi TMMD dan hasilnya juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat", ujarnya.

Wabup Kembang, mengharapkan sinergi dengan TNI bisa terus ditingkatkan. TMMD bersinergi dan sejalan dengan program pemerintah. Jembatan antar desa sebagai penghubung sehingga lintas utara ditarget tahun depan selesai. Tahun ini Pemkab. Jembrana bangun 8 jembatan untuk mendukung lintas utara. ”Kami sangat berterima kasih kepada TNI dan masyarakat dimana sudah menyatu membangun daerah, gotong royong yang kuat menjadi modal membangun masa depan", ujarnya. Wabup Kembang minta, operasi TMMD dapat mencapai hasil yang maksimal, “Selama 30 hari TMMD ini, tentu kita berharap dapat menghasilkan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat.

Sementara itu Kasdim 1617/Jembrana, Mayor Inf. Nanang Soelistyo  dalam laporannya mengatakan, TMMD ke- 97 tahun 2016 meliputi berbagai sasaran baik fisik maupun non fisik. “Untuk pembangunan fisik yakni, pembuatan jembatan yang menghubungkan dusun Serong desa Gumbrih kecamatan Pekutatan dengan dusun Dauh Pangkung  Pengeragoan Desa Pengeragoan Kecamatan Pekutatan dengan panjang 20 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 5 meter, “ujarnya.

Selain jembatan, kata Nanang,  juga dilakukan kegiatan fisik lainnya berupa pembuatan badan jalan, bedah rumah dan jambanisasi. “Untuk badan jalan dikerjakan sepanjang 200 meter dengan lebar 6 meter. Sedangkan untuk bedah rumah sebanyak 2 unit. Sementara jambanisasi sebanyak 10 unit", tegasnya.

Sementara untuk sasaran TMMD non fisik dilakukan dengan metode penyuluhan dengan berbagai materi. “Nanti kita melibatkan berbagai unsur dan lembaga, Seperti bidang hukum dan Narkoba dari Polres Jembrana, bidang pertanian, kesehatan Wasbang dan Cinta Tanah Air serta penyuluhan dari dinas Kependudukan dan Catatan Sipil terkait dengan Hak dan Kewajiban WNI dan Administrasi Kependudukan. Lama kegiatan dimulai sejak 20 September sampai 19 Oktober 2016. Total dana berupa hibah Pemkab Jembrana sebesar Rp 1 milyar, “tegas Nanang. (JMS)

Biodata Singkat Bloger


Om Swastyastu,

Jro Mangku Suardana lahir di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali tanggal 19 April 1975 dari pasangan orang tua bernama Jro Mangku Waniya dan Jro Mangku Sutiari. Sejak tahun 1997, bloger aktif sebagai seorang anggota TNI-AD hingga ini masih berdinas di Jajaran Kodam-IX/Udayana yakni di Unit Intel Kodim 1617/Jembrana. Di luar kedinasannya sebagai anggota TNI-AD, disamping aktif sebagai salah satu penulis buku-buku Sepiritual di Bali, bloger juga mengabdikan sebagian besar waktunya untuk melayani umat Hindu dengan ngayah sebagai seorang Pemangku di Pura Tirtha Dang Kahyangan Luhur Rambutsiwi - Jembrana.

Om Shanti, Santhi, Shanti Om