Jembrana (Wisma Berita)
Guna tetap memelihara stabilitas keamanan wilayah, Jumat (23/12) siang Kodim 1617/Jembrana menggelar kegiatan pembinaan tentang antisipasi bahaya laten baik Komunis dan Paham Radikal.
Kegiatan dibuka oleh Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus di Aula Makodim 1617/Jembrana dan diikuti jajaran anggota TNI yang berdinas di wilayah Kabupaten Jembrana berjumlah sekira 200 orang peserta, diantaranya Kasdim 1617/Jembrana Mayor Inf Ngakan Made Marjana S.Pd, para Perwira Staf Kodim 1617/Jembrana, para Danramil jajaran Kodim 1617/Jembrana, Kaminvetcad IX/23 Negara, beserta Anggota, Dansubdenpom IX/3-2 Negara, anggota Kipan C Yonif 900/Raider, anggota Yonif Mekanis 741/GN, Ketua dan anggota Pepabri Kabupaten Jembrana, para Bintara, dan Tamtama anggota Kodim 1617/Jembrana, PNS Kodim 1617/Jembrana, Ketua beserta anggota FKPPI Kabupaten Jembrana dan Persit KCK Cabang XXXVI Kodim 1617/ Jembrana beserta anggota.
Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus dalam materinya memaparkan tentang perkembangan sejarah dan tindakan terhadap Kartai Komunis di Indonesia dan kepada segenap pihak ditekankan hendaknya selalu mewaspadai serta mengantisipasi berkembangnya ajaran komunisme dan paham radikal dimaksud di Indonesia. Adapun upaya antisipasi yang dilakukan selama ini diantaranya TNI tetap menyeleksi bagi setiap Calon Prajurit dari kemungkinan keterlibatan keluarganya sebagai exs PKI dan senantiasa melakukan sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada masyarakat terkait pengaruh ajaran PKI.
Sementara itu, Kasdim 1617/Jembrana Mayor Inf Ngakan Made Marjana S.pd khusus menyampaikan materi tentang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) terkait cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan ideologi, politik, sosial, budaya ekonomi dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam).
Berikut materi tentang bangkitnya kembali Komunisme dan strategi menghadapinya, disampaikan oleh Pasi Logistik Kodim 1617/Jembrana, Kapten Inf Supena. Dalam materinya juga ditekankan tentang pengawasan kelompok radikal dimaksud dengan selalu mencermati perkembangnya, termasuk bahaya laten Komunis yang senantiasa berusaha merusak ketatanegaraan di Indonesia. Menurutnya, saat ini faham radikal juga berkembang dengan berupaya memaksakan penggunaan kaidah dan nilai-nilai agama hingga nantinya dapat mengganggu solidaritas kerukunan antar umat beragama.
"Kita berharap kepada segenap pihak khususnya generasi muda dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan serta senantiasa dapat mengupayakan tindakan antisipasi terkait perkembangan kelompok-kelompok yang ingin mengganggu stabilitas keamanan negara kita, baik itu kelompok ISIS maupun radikalisme lainnya dengan cara tetap waspada terhadap lingkungan sekitar, baik itu di lingkungan tempat tinggal ataupun kampus serta jangan mudah terprovokasi adanya ajakan-ajakan yang dapat merugikan diri sendiri," harap Dandim sebelum mengakhiri kegiatan. (JMS)