Rabu, 30 November 2016

Kodim Prakarsai Apel Nusantara Bersatu Gaungkan Bhinneka Tunggal Ika


Negara (Wisma Berita)

Apel Nusantara Bersatu yang berlangsung serentak seluruh Indonesia juga digelar oleh Kodim 1617/Jembrana. Pada apel yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Kabupaten Jembrana Rabu  (30/11) pagi tersebut Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan, disaksikan oleh anggota Forkominda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) seperti Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus, Waka Polres Jembrana A.A Rai Laba dan yang lainnya, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, TNI, Polri, PNS, Ormas dan Siswa SMP dan SMA menyampaikan orasi kebangsaan berjudul Membaca Kembali Keindonesiaan Kita dan Menjadikan Jembrana sebagai Taman Sarinya Bhineka Tunggal Ika.

Dalam orasinya itu, dengan penuh semangat Wabup Kembang menyebutkan, Indonesia sebagai bangunan peradaban negara bangsa, tentu tidaklah berdiri sendiri.
Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pergaulan peradaban dunia lainnya. Artinya keberadaan Indonesia sebagai sebuah nation tentu harus berinteraksi dengan negara - negara lain di dunia itu atas interaksi itulah kemudian melahirkan dinamika – dinamika baik yang disebabkan faktor internal dan external. Menurutnya sebagai sebuah bangsa, sejatinya Indonesia telah memiliki simpul – simpul peradaban sebagai pengikat dalam satu komunitas bersama yang kini juga disebut sebagai Empat Pilar Kebangsaan didalam berbangsa dan bernegara. Keempat pilar atau Konsensus dan simpul itu adalah Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. “Tanpa simpul tersebut maka kita akan gampang menjadi sebuah bangunan peradaban negara bangsa yang rapuh. Yang mudah pecah tercerai berai hingga menyebabkan akan hilangnya sebuah kedaulatan. Apakah kita menginginkan hal seperti itu terjadi? Jelas Tidak!! Karena suka atau tidak kebhinekaan itu adalah sebuah keniscayaan insaniah bahkan ilahiah,”kata Kembang.

Demikian juga dengan keberadaan Kabupaten Jembrana, bahwa kebhinekaan merupakan kenyataan yang tidak terbantahkan. Bahkan secara historical dibuktikan bagaimana Raja Jembrana menerima “Nyame Selam” yang masuk ke Jembrana. Banyak bukti – bukti budaya yang hingga kini dapat kita lihat sebagai bentuk baru budaya lokal yang merupakan hasil interaksi budaya Islam Melayu dengan budaya Hindu Bali. Bahasa Melayu Loloan berbeda dengan Bahasa Melayu kebanyakan seperti Bahasa Melayu Riau dan Bahasa Melayu Malaysia.

Selain bahasa secara sosiologis juga berkembang budaya yang disebut penyame brayaan dengan tradisingejot. Sebuah interaksi cultural yang melahirkan prilaku budaya baru. Jangan heran jika di daerah Air Kuning, Medewi, Yehsumbul bahkan Loloan ditemukan nama yang memasukkan nama unsur Bali. “Seperti nama Nyoman Musadat Djohar, atau I Ketut Syahruwaldi Abas. Atau untuk nama perempuan Ketut Siti Aminah atau panggilan Men Siti.

Begitu mesranya bangunan peradaban yang diwujudkan oleh para leluhur kita, bahkan dalam catatannya di Kabupaten Jembrana tidak pernah terjadi ketegangan sosial yang berbau Sara. “Untuk itu tidaklah berlebihan jika di dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh komponen masyarakat di Jembrana untuk bersama – sama mewujudkan Jembrana sebagai Taman Sarinya Bhineka Tunggal Ika,” kata Kembang.

Selain orasi Wabup Kembang, dalam apel tersebut juga diisi dengan doa bersama yang dibawakan oleh tokoh agama Hindu, Islam, Budha, Katolik dan Protestan secara bergiliran, termasuk pembacaan puisi kebhinnekaan oleh siswa. (JMS)

Sabtu, 26 November 2016

Lokasi Pembangunan Anjungan Cerdas Rambutsiwi Ternyata Wilayah Angker


Jembrana (Wisma Berita)

Pembangunan Anjungan Cerdas di kawasan Pura Rambutsiwi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana saat ini sedang berlangsung dan direncanakan kelar pada tahun 2018 mendatang.

Namun dibalik pelaksanaan pembangunan Anjungan Cerdas tersebut ada kisah-kisah mistis yang menarik untuk disimak. Kisah mistis ini oleh masyarakat setempat dikaitkan dengan keadaan lokasi pembangunan Anjungan Cerdas tersebut.

Kawasan tempat dibangunnya Anjungan Cerdas tersebut dulunya terkenal angker. Ini karena lokasinya masih berada pada kawasan Pura Rambutsiwi yang menurut para sesepuh desa menyimpan cerita mistis.

Menurut Jro Mangku Suardana, salah satu pemangku di Pura Rambutsiwi mengatakan, Kawasan Pura Rambutsiwi dulunya memang terkenal angker. 

Bersarkan cerita-cerita yang berkembang di masyarakat kawasan itu dulunya di tempati oleh seorang raksasa sakti dengan dikawal 2 ekor macan yakni macan hitam dan macan gading yang sangat buas.

"Raja raksasa itu mewajibkan rakyatnya untuk mempersembahkan guling manusia kepada dirinya,” tutur Jro Mangku Suardana, Sabtu (26/11/2016)

Karena permintaan raja raksasa yang nyeleneh itu, rakyatnya menjadi kesal dan marah. Kemudian anak raja raksasa itu diguling oleh rakyat untuk dipersembahkan kepada raksasa tersebut.

"Tapi akhirnya raja raksasa itu tahu kalau yang diguling itu anaknya. Rajapun murka dan mulai saat itulah raja raksasa itu mulai menyantap rakyatnya hidup-hidup,” imbuh Jro Mangku Suardana.

Semenjak itulah menurut Jro Mangku Suardana kawasan tersebut menjadi mencekam dan seram. Namun akhirnya datanglah seorang Pendeta yang sangat sakti yakni Dang Hyang Nirartha ke wilayah tersebut.

Terjadi perang kesaktian antara Dang Hyang Nirartha dengan Raja raksasa tersebut dengan hasil raja raksasa berhasil tunduk kepada Dang Hyang Nirarta. 

"Raja raksasa meminta ampun dan mengakui kesalahannya dan oleh Dang Hyang Nirarta raksasa itu diampuni dengan syarat harus menjadi pengikutnya,” kata Jro Mangku Suardana.

Disamping itu raja raksasa dan kedua macan yang menjadi pengawalnyapun di supat agar tidak bisa dilihat oleh rakyat atau manusia secara kasat mata dan hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang memiliki indra keenam.

Sejak saat itulah kawasan Rambutsiwi dan sekitarnya dikenal angker termasuk kawasan tempat dibangunnya anjungan cerdas tersebut. Dulunya sering warga melihat penampakan sosok macan gading serta raksasa di sekitar lokasi tersebut.

Termasuk warga tidak berani berbuat yang aneh-aneh di sekitar wilayah tersebut, termasuk untuk berbuat mesum atau sekedar berpacaran karena mereka percaya akan menemui bahaya jika dilanggar.

Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu terhadap dua orang pekerja proyek Anjungan Cerdas tersebut. Entah karena keangkeran lokasi tersebut atau karena hal lain, satu orang pekerja tiba-tiba lemas di lokasi proyek dan harus pulang lebih awal dan akhienya meninggal dunia.

Sementara satu pekerja lainnya tiba-tiba pingsan saat membongkar dan memindahkan pelinggih penunggu yang berada di lokasi proyek dan harus dilarikan ke Pukesmas setempat.

Terkait hal itu, maka Jro Mangku Suardana akhirnya juga ikut melakukan pengacian sepiritual demi keamanan pelaksanaan proyek Anjungan Cerdas.

"Benar ada kejadian yang menimpa pekerja proyek itu. Tapi kami tidak berani menyimpulkan itu karena lokasinya yang anker, mungkin saja meninggal karena memang memiliki penyakit atau pingsan karena kepadasan,” terang I Kadek Suardika, salah seorang tokoh masyarat setempat. (JMS)

Rabu, 23 November 2016

Danramil Ajak Masyarakat Bersatu Dan Tidak Mudah Terprovokasi


Mendoyo (Wisma Berita)

Menyikapi adanya isu terkait rencana Aksi Bela Islam (ABI) jilid III tanggal 2 Desember nanti di Jakarta, seizin Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus, Rabu (23/11) siang Danramil 1617-02/Mendoyo, Lettu Inf M. Zainul Eksan didampingi oleh Babinsa dan Babinkantibmas melakukan anjangsana terhadap para Tokoh Agama (Toga) yang ada di wilayah Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

Dalam pertemuannya di Masjid Baitul Amilin Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali dengan beberapa tokoh agama dan masyarakat, Danramil 1617-02/Mendoyo, Lettu Inf M. Zainul Eksan mengatakan, negara Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam, hingga senantiasa menjadi incaran negara-negara luar. "Tentu berbagai isu dimainkan atau diperankan termasuk dalam ajang pesta demokrasi untuk memecah belah persatuan bangsa Indonesia. Untuk itu, kami mengajak seluruh warga masyarakat di Kecamatan Mendoyo ini pada khususnya untuk bersama-sama menjaga 'Kebhinekaan' diantaranya dengan memperkuat keberagaman sebagai perekat keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa," jelasnya.

Lebih lanjut Danramil menghimbau, masyarakat hendaknya tidak mudah terprovokasi isu berbau SARA seperti gencarnya pemberitaan di media sosial terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok, karena hal itu dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Peranserta para tokoh agama diharapkan dapat proaktif memberikan pemahaman kepada masyarakat dan mempercayakan penanganan perkara terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI (nonaktif), Basuki Tjahaya Purnama kepada Bareskrim Polri.

"Mari sepenuhnya percayakan penyelesaiannya kepada pemerintah dan aparat terkait, sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku," imbuh Danramil seraya mengakhiri pertemuannya. (JMS)

Selasa, 22 November 2016

BPIW Kementerian PUPR Apresiasi Deviasi Plus 13% Progres Pembangunan Ancer


Mendoyo (Wisma Berita)

Pembangunan Anjungan Cerdas Jalan Nasional (ACJN) yang berlokasi kawasan Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi jalan raya Denpasar-Gilimanuk, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana, Selasa (22/11) siang kembali dikunjungi Tim Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dipimpin Kabag Program dan Evaluasi BPIW Kementrian PUPR, Salahudin.

Kedatangan dari Tim BPIW Kementrian PUPR diterima Project Officer BPIW, Johanes Panjaitan bersama Project Manajer PT. Nindya Karya, Syahriwal dan Manajemen Konsultan PT. Virama Karya, Toni selaku pengawas proyek.

Manajer Teknik PT. Nindya Karya, Arum Sari Trihadiningsih didampingi Manajer K3 PT. Nindya Karya, Eka Putra Jaya kepada Tim BPIW Kementrian PUPR memaparkan dimana progres pelaksanaan pembangunan Anjungan Cerdas (Ancer) hingga saat ini mencapai deviasi lebih yakni sebesar 13,3440% dari perencanaan awal sebesar 9,6584% dengan realiasasi menjadi sebesar 23,0024%. Lebih lanjut, Arum mepaparkan site plan pembangunan secara detail sebagai gambaran Ancer jika nantinya telah rampung 100% dalam pengerjaannya. "PT. Nindya Karya mengadopsi Design and Buil, yakni mendisign dan membangun dalam pelaksanaan pembangunan Anjungan Cerdas," jelasnya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat sekitar lokasi pembangunan Ancer, Jro Mangku Suardana (42) menyambut baik pelaksanaan Ancer karena peruntukannya adalah demi kesejarteraan masyarakat. Pihaknya mengaku, sejak awal telah mewanti-wanti agar pelaksanaan pembangunan Ancer mengoptimalisasi kearifan budaya lokal sehingga Ancer nantinya benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Salah seorang Pemangku (pemimpin persembahyangan umat Hindu) di Pura Tirtha Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi ini juga memaklumkan agar Ancer senantiasa bisa bersinergi dengan Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi karena keberadaan pura ini merupakan salah satu pura yang menjadi tempat bersembahyang bukan saja baga umat Hindu di Bali tetapi seluruh umat Hindu yang ada.

Kabag Program dan Evaluasi BPIW Kementrian PUPR, Salahudin mengapresiasi deviasi plus 13% pembangunan Ancer dan apa yang menjadi aspirasi masyarakat. "Peruntukan Ancer nantinya adalah demi kesejarteraan masyarakat. Dengan hal itu, saya juga minta pihak manajemen PT. Nindya Karya sebagai pelaksana pembangunan agar tetap mengedapankan design-design bangunan dengan mengadopsi kearifan budaya lokal, salah satunya misalnya seperti apa yang diungkapkan Jro Mangku Suardana," jelasnya.

Terkait hal itu, pihaknya langsung meminta adanya perubahan design seperti pada papan nama Ancer termasuk pemasangan patung Makepung (Karapan Kerbau) yang merupakan maskot Kabupaten Jembrana dan sebagainya nantinya bisa menggunakan design khas Bali.

Setelah menerima paparan Tim BPIW Kementrian PUPR langsung ke lapangan untuk mengecek pelaksanaan pembangunan Ancer. (JMS)

Minggu, 20 November 2016

Regu Ijogading Timur Unggul Dalam Lomba Makepung Jembrana Cup Tahun Ini


Jembrana (Wisma Berita)

Makepung, adalah semacam atraksi Karapan berasal dari Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Mekepung artinya berkejar-kejaran, namun dalam atraksi mekepung ini tidak menggunakan sapi melainkan kerbau. Inspirasi ini muncul dari kegiatan tahapan proses pengolahan tanah sawah yaitu tahap melumatkan tanah menjadi lumpur dengan memakai Bajak Lampit Slau. Bajak lampit slau ini ditarik oleh dua ekor kerbau dan sebagai alat penghias kerbau maka pada leher kerbau tersebut dikalungi Gentha Gerondongan (Lonceng besar) sehingga apabila kerbau tersebut berjalan menarik bajak lampit slau maka akan kedengaran bunyi seperti alunan musik. Karena bekerja gotong royong maka ada bajak banyak yang masing-masing ditarik oleh dua ekor kerbau yang ditunggangi oleh seorang sais atau kusir duduk di atas bajak lampit slau.

Atraksi mekepung ini berkembang sejak tahun 1930an dan Sais-nya berpakain ala prajurit Kerajaan di Bali zaman dulu yaitu memakai destar atau udeng (semacam ikat kepala khas adat Bali), selendang, selempod, celana panjang tanpa alas kaki dan di pinggang terselip sebilah pedang yang memakai sarung poleng (warna hitam putih). Makepung dibagi menjadi 2 wilayah (blok) yaitu blok barat dan blok timur.

Dalam event kali ini, regu Ijogading Timur menyapu bersih seluruh kelompok perlombaan Mekepung Jembrana Cup tahun ini yang digelar di Sirkuit Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Minggu (20/11). Dari tiga kategori yang diperlombakan, yakni kategori A, B dan C seluruhnya berhasil dimenangkan sekaha mekepung yang dikoordinatori I Kadek Rentana, yang juga perbekel Desa Belod Berawah. Hingga atas torehan tersebut, predikat juara umum juga berhasil diraih dengan jumlah hadiah sebesar Rp 25 juta. Berikut, regu Ijogading Barat sebagai juara umum kedua berhak atas hadiah dan uang pembinaan sebesar Rp 20 juta. Hadiah diserahkan langsung oleh Bupati Jembrana I Putu Artha.


Namun berbeda dari kompetisi pada umumnya, uang itu tidak langsung dibawa pulang oleh masing-masing pemenang, tapi justru dibagi dua untuk Ijogading Barat dan Ijogading Timur. "Ini sudah merupakan kesepakatan sebelumnya, dimana uang itu nantinya dipergunakan kembali untuk keperluan sekaa ,berupa untuk pemeliharaan sirkuit seperti pembelian pasir, perbaikan gorong-gorong, biaya rapat termasuk untuk biaya transport kepada setiap kereta peserta. Jadi tidak ada yang masuk kekantong sendiri,“ ujar I Made Mara Kordinator Sekaa Mekepung Jembrana.

Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan saat ini tradisi mekepung sebagai ikon dan daya tarik pariwisata Jembrana telah diakui sebagai warisan budaya nasional oleh kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 

Selain sebagai warisan budaya yang harus terus dilestarikan, Arta juga bergembira karena tradisi mekepung ini tiap tahunnya kian digemari terbukti makin meningkatnya jumlah peserta dalam setiap event yang digelar pemerintah daerah. “Tahun ini jumlah peserta terdaftar sebanyak 294 pasang kerbau, meningkat dari tahun lalu. Ini menunjukkan masyarakat Jembrana makin menggemari tradisi budaya makepung yang cuma ada di Kabupaten Jembrana,“ kata Artha.

Artha juga mengaku sangat bangga dengan kebersamaan masyarakat khususnya Sekaa Makepung yang terus meningkatkan kelestarian makepung. Pihaknya akan terus memberikan semangat dan juga bantuan agar makepung makin berkembang diantaranya melalui peningkatan sarana prasarana seperti akan dibangunnya sirkuit mekepung di Samblong.

Selain itu total hadiah sebagai stimulus sekaa juga terus ditingkatkan tiap tahunnya. Pada pelaksanaan Mekepung Jembrana Cup tahun ini panitia menyiapkan total hadiah sebesar Rp 90 juta. (JMS)

Jumat, 18 November 2016

Puluhan Jamban Kembali Dibangun TNI Untuk Warga Miskin


Mendoyo (Wisma Berita)

Kodim 1617/Jembrana secara bertahap terus menggencarkan realisasi pembuatan jambanisasi di wilayahnya melalui jajaran Koramil.

Kini, melalui Koramil 1617-02/Mendoyo terjun langsung membangun lebih dari 20 unit jamban sehat kepada warga miskin di wilayah Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

Salah satunya, Ni Wayan Murti (57) seorang janda miskin memiliki 3 orang anak asal di Lingkungan Bilukpoh Kangin, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, mengaku terharu dan senang sekali bisa mendapatkan jambanisasi dari TNI ini. "Kami bekerja hanya sebagai buruh tani serabutan hingga penghasilan kami cukup hanya memenuhi kebutuhan makan dan sekolah anak-anak saja. Maka kami ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada TNI yang telah membuatkan jamban salah satunya kepada keluarga kami. Kini kami tak lagi merepotkan tetangga saat melakukan MCK, apalagi harus bersusah payah ke sungai," ungkapnya.

Sementara itu, Danramil 1617-02/Mendoyo Lettu Inf M. Zainul Eksan Jumat (18/11) menjelaskan, jambanisasi ini bertujuan untuk menjaga kesehatan lingkungan dimana warga agar tidak buang kotoran di sembarang tempat, karena kalau buang kotoran di sembarang tempat jelas akan mencemari air sungai juga lingkungan setempat sehingga lingkungan akan menjadi tidak sehat, dan memang sudah tidak sepantasnya lagi di zaman seperti ini masih ada orang yang buang kotoran di sembarang tempat. "Ibu Murti salah satu dari keluarga miskin yang ada di wilayah Kecamatan Mendoyo ini layak menjadi sasaran Jambanisasi, untuk meringankan beban sekaligus mendapat kehidupan yang layak atas sarana sanitasi keluarga dan pembangunan jamban untuk ibu Murti telah dikerjakan sejak awal bulan November lalu, dimana saat ini pambangunannya sudah hampir rampung dan akan segera diserahkan pemanfaatannya," jelas Danramil. (JMS)

Kamis, 17 November 2016

Wujudkan Rasa Nasionalisme Sejak Dini, Pelajar SD Terima Pembekalan Wasbang


Mendoyo (Wisma Berita)

Dalam rangka mewujudkan rasa nasionalisme, jiwa korsa (kebersamaan), rasa cinta tanah air, persatuan dan kesatuan serta patriotisme terutama dikalangan dunia pendidikan, Kamis (17/11) pagi, Koramil 1617-02/Mendoyo menggelar kegiatan pembekalan Wasbang kepada para pelajar tingkat Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

Wasbang dilakukan dengan metode Quisioner yakni memberikan penekanan-penekanan singkat dan pertanyaan-pertanyaan tentang Pancasila dan UUD 1945, warna bendera kebangsaan, lagu wajib nasional, nama pejabat negara, nama daerah serta nama pahlawan nasional, dan sebagianya.


Danramil 1617-02/Mendoyo Lettu Inf M. Zainul Eksan seizin Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus mengatakan, kegiatan ini merupakan Wasbang lanjutan bagi Sekolah Dasar di Kecamatan Mendoyo yang belum sempat menerima Wasbang pada bulan Agustus lalu. "Melalui pemahaman Wawasan Kebangsaan ini, para pelajar sebagai tunas bangsa diharapkan sejak awal dapat menumbuhkan semangat kebangsaan atau nasionalisme berdasarkan Pancasila sebagai ideologi dan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, serta dapat melahirkan motivasi dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan dalam berbagai sektor sejak dunia anak, sekaligus manivestasi kesadaran bela negara di kalangan pelajar," jelas Danramil 1617-02/Mendoyo, Lettu Inf M. Zainul Eksan.


Salah satu diantaranya, Ni Gusti Ayu Sudiani, S.Pd (50) Kepala SDN 3 Delod Bale Agung, Desa Mendoyo Dauh Tukad mengaku senang sekali bisa diselenggaraknnya kegiatan ini, karena dengan pembekalan Wasbang maka para pelajar sejak dini akan dapat membentengi diri dari pengaruh negatif kemajuan teknologi informasi, karena di era sekarang kemajuan teknologi ini bahkan telah diadopsi oleh kalangan anak-anak pelajar setingkat Sekolah Dasar. "Nantinya, anak-anak remaja jangan sampai terjerumus pada berbagai kenakalan akibat seringnya membaca dan melihat situs-situs yang gampang ditiru, seperti pergaulan bebas, ugal-ugalan, narkoba dan melakukan tindakan kriminal lainnya yang disebabkan ketidakpemahaman akan Wawasan Kebangsaan yang berakibat membahayakan bangsa sendiri," terangnya. 


Adapun materi Wasbang lanjutan ini disampaikan oleh masing-masing Babinsa dan diikuti oleh para pelajar dan guru beserta para TU di tingkat Sekolah Dasar yang ada di wilayah Kecamatan Mendoyo, Kabupaten, diantaranya di SDN 1 Delod Brawah diberikan oleh Serda I Made Suartama kepada siswa/siswi kelas VI dengan jumlah 30 orang, di SDN 4 Sekar Kejula Kelod Desa Yehembang Kauh diberikan oleh Serda I Wayan Darma Adnyana kepada siswa/siswi kelas VI dengan jumlah 25 orang, di SDN 3 Delod Bale Agung Desa Mendoyo Dauh Tukad diberikan oleh Pelda Riyanto dan Serda I Nyoman Reden kepada siswa/siswi kelas V dengan jumlah 28 orang, di SDN 1 Tegal Cangkring diberikan oleh Sertu I Ketut Duana didampingi Pelda Saefudin Zuhri kepada siswa/siswi kelas V dengan jumlah 22 orang, di SDN 1 Yehembang Kangin diberikan oleh Sertu I Gusti Ketut Dena kepada siswa/siswi kelas V dengan jumlah 30 orang dan SDN 3 Yehembang diberikan oleh Pelda I Nengah Sugiarta kepada siswa/siswi kelas V dengan jumlah 25 orang. (JMS)

Selasa, 15 November 2016

Pembangunan Jambanisasi TNI Untuk Warga Kurang Mampu Dikunjungi Tim Wasev


Melaya (Wisma Berita)

Program Jambanisasi semester II yang dilakukan dalam kurun waktu sejak bulan Juli sampai Desember tahun ini, Koramil 1617-03/Melaya memberikan bantuan sebanyak 15 unit Jambanisasi kepada warga kurang mampu di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

Pembangunan Jambanisasi tersebut, Selasa (15/11) mendapatkan kunjungan dari Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) Kodam IX/Udayana dipimpin Pabandya Bakti TNI Ster Kodam IX/Udayana, Letkol Inf IH Pasaribu.

Kedatangan Tim Wasev diterima oleh Danramil 1617-03/Melaya Kapten Inf Adwan beserta anggota jajarannya didampingi Pasiter Kodim 1617/Jembrana Kapten Inf I Wayan Yudana, di lokasi Jambanisasi.


Dalam kunjungannya, pimpinan Tim Wasev Letkol Inf IH Pasaribu mengatakan, kegiatan ini merupakan program kerja Kodam IX/Udayana yang dilakukan secara serentak di seluruh jajarannya pada tempat-tempat yang masih terdapat warga yang kurang mampu untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan mendapatkan kehidupan yang lebih layak dengan menggunakan dana bantuan dari TNI Angkatan Darat. "Kunjungan dari Tim Wasev ini bertujuan untuk mengecek sejauh mana program ini telah dilaksanakan serta untuk mengevaluasi kekurangan yang ada, sehingga pada pelaksanaan program selanjutnya dapat dilaksanakan dengan lebih maksimal sesuai dengan tujuan dan perencanaan Komando Atas," jelasnya.

Sementara itu, I Nengah Miranda (53), salah warga kurang mampu asal Desa Nusasari, Kecamatan Melaya yang mendapatkan bantuan Jambanisasi mengaku senang sekali. "Dulunya, keluarga kami melakukan MCK adalah di sungai terdekat, namun tak terduga kami bisa mendapatkan bantuan Jambanisasi ini. Terima kasih bapak TNI, semoga apa yang dilakukan senantiasa berbalas kebaikan," ucapnya.


Dalam pembangunan Jambanisasi khusus untuk I Nengah Miranda, Kodim 1617/Jembrana juga menyerahkan bantuan melalui Pasi Teritorial Kodim 1617/Jembrana Kapten Inf I Wayan Yudana berupa 1 buah Jamban, 2 sak semen dan 1 meter kubik pasir.

Danramil 1617-03/Melaya, Kapten Inf Adwan mengatakan dengan adanya program jambanisasi ini mudah-mudahan masyarakat kian sadar akan arti pentingnya lingkungan yang bersih sehat dan rapi dan masyarakat yang mendapatkan bantuan memanfaatkan fasilitas tersebut. "Penentuan letak Jamban dan Septic Tank di lingkungan rumah dibuat sesuai dengan standar kesehatan dan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan sebelum pembangunan jabanisasi," papar Danramil.

Dari hasil pantauan di lokasi, tampak anggota Babinsa Koramil 1617-03/Melaya bersama dengan masyarakat sekitar sangat solid saling membantu dalam pembuatan Jambanisasi tersebut. (JMS)

Minggu, 13 November 2016

Apkam Gabungan TNI, Polri Beserta Jajaran Pemkab Gelar Operasi Jalan Raya


Jembrana (Wisma Berita)

Guna memelihara stabilitas keamanan, selain patroli aparat gabungan diantaranya Polres Jembrana dan Kodim 1617/Jembrana, Subdenpom IX/3-2 Negara beserta jajaran Pemkab Jembrana, Sabtu (12/11) malam juga menggelar operasi keamanan dan ketertiban lalu lintas di jalan raya Sudirman, Kota Negara, Kabupaten Jembrana. 

Operasi yang melibatkan puluhan personil kepolisian dari semua unsur, TNI dan istansi terkait tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Jembrana didampingi para petinggi Polres Jembrana lainnya, seperti Kabag Ops, para Kasat dan sejumlah perwira Polres lainnya. 

Dalam operasi, dioptimalkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap orang, barang bawaan serta kendaraan dan demi kelancaran operasi tampak arus lalu lintas dari arah Gilimanuk dialihkan dari perempatan lampu merah jalan Sudirman masuk ke utara melintasi depan Kantor Bupati Jembrana berlanjut menuju Denpasar. 

Semua kendaraan seperti bus AKAP, bus Pariwisata, travel dan kendaraan pribadi serta sepeda motor diperiksa petugas secara teliti. Pemeriksaan dilakukan terhadap kelengkapan surat kendaraan dan pengemudinya termasuk penumpang dan barang bawaan.

"Langkah ini merupakan langkah antisipasi terhadap sajam, senpi dan bahan-bahan berbahaya lainnya termasuk narkoba serta kejahatan lainnya masuk Bali," jelas Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo. Menurutnya, langkah antisipasi ini adalah untuk memastikan keamanan Jembrana dan Bali pada umumnya serta mengantisipasti kejahatan dengan sasaran anggota polisi yang sedang melaksanakan tugas. Terpenting adalah keamanan dan kenyamanan masyarakat Bali.

Saat operasi yang digelar mulai pukul 20.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita, petugas tidak menemukan sajam, senpi dan bahan-bahan berbahaya lainnya termasuk narkoba serta pelaku kejahatan lainnya, dimana petugas hanya mendapati pelanggaran lalu lintas. 

Terhadap pelanggaran tersebut dilakukan tilang dan mengamankan lima unit sepeda motor tanpa dilengkapi surat kendaraan. (JMS)

TNI Fasilitasi Warga Gelar Lomba Burung Berkicau


Mendoyo (Wisma Berita)

Berbagai kegiatan positif dilakukan dalam upaya mewujudkan kemanunggalan antara TNI dengan rakyat, salah satunya hingga menggelar kejuaraan lomba burung berkicau.

Sebagaimana yang dilakukan Koramil 1617-02/Mendoyo di sela-sela kedinasan para anggotanya Minggu (13/11) memfasilitasi segenap warga pencinta Burung menggelar kejuaraan lomba burung berkicau di lapangan pasar Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

Dari hasil konfirmasi, Danramil 1617-02/Mendoyo, Lettu Inf M. Zainul Eksan mengatakan, kegiatan ini juga digelar dalam rangka menyemarakkan rangkaian HUT Pahlawan 2016, dimana pihaknya beserta segenap anggota telah menggandeng beberapa instansi maupun club kicau mania serta seluruh lapisan masyarakat dalam sebuah kegiatan yang dirancang menjadi sebuah event kejuaraan lomba burung berkicau khususnya jenis Pleci diantaranya Kepecit dan Kaca Mata bernama POHSANTEN CUP. "Dalam kesempatan ini, kurang lebih ada sebanyak 150 peserta yang ikut lomba dibagi dalam tiga kelas yakni A, B dan C dikombinasi dalam 4 Dakun diantaranya Dakun Pohsanten, Dakun Mendoyo, Dakun PCMI Bazcom (Bali Zosterops Community) dan Dakun Kobra (Koloni Bali Barat) serta 1 event Non Dakun khusus diikuti oleh para Pecalang (Keamanan Adat Bali) dengan Banser  (Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama). Bagi pemenang akan diberikan hadiah, akan tetapi selain pemberian hadiah kepada juara, kami juga mengadakan doorpize untuk merangsang kehadiran masyarakat, sehingga meski tidak ikut dalam lomba sekalipun, namun setiap masyarakat yang datang tetap berkesempatan untuk mendapatkan hadiah," jelas Danramil.


Tomy (41), salah seorang peserta lomba asal Surabaya mewakili rekan-rekannya mengaku senang sekali bisa bersinergi dengan TNI dalam event tersebut. "Terlepas dari dapat atau tidaknya juara, namun kami merasa senang sekali, minimal kami bisa menyalurkan hoby dan kami berharap, kedepan event-event seperti ini rutin dilakukan," harapnya.

Sementara itu, Perbekel Pohsanten, I Putu Arya Astika juga mengaku sangat terhibur dimana masyarakat bisa menikmati kegiatan tersebut, khususnya para kicau mania dapat menyalurkan hoby mereka. "Hal terpenting adalah, dengan digelarnya kegiatan ini dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan burung dan apa yang dilakukan dapat semakin memupuk rasa kekeluargaan antara TNI dengan masyarakat pada umumnya," jelasnya.


Di sisi lain, Dandim 1617/Jembrana, Letkol Inf Hendra Ferdinandus mengaku akan senantiasa mendukung setiap prajurit yang mau berkarya tentunya dalam hal positif bahkan hingga menjadi sebuah prestasi baik terhadap kesatuan, bangsa dan negara. Seperti halnya dalam lomba burung berkicau yang diselenggarakan ini, karena apa yang dilakukan adalah merupakan salah satu program TNI untuk semakin dapat menumbuhkan kedekatan dengan masyarakat, sehingga Kodim 1617/Jembrana beserta jajarannya pada khususnya bisa lebih akrab dan TNI semakin dicintai masyarakat.

Dari pantauan di lokasi, hingga menjelang sore hari kegiatan masih tampak antusias diikuti oleh para peserta lomba. (JMS)

Jumat, 11 November 2016

Jaga Kebhinekaan, Dandim Gelar Pertemuan Dengan Sejumlah Tokoh


Jembrana (Wisma Berita)

Dalam rangka menjaga Kebhinekaan NKRI, Jumat (11/11) Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus menggelar pertemuan dengan sejumlah Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Ormas serta jajaran Taman Pendidikan di wilayah Kabupaten Jembrana.

Pertemuan dilakukan di aula Kodim 1617/Jembrana dikemas dengan metode silahturahmi serta sosialisasi, tampak antusias diikuti oleh sekira 40 orang peserta diantaranya Kadisdik Poraparbud Pemkab Jembrana diwakili oleh Sekdis Poraparbud Kabupaten Jembrana I Putu Fery Yanta, Kakan Kesbangpol Pemkab Jembrana IGN Darma Putra, Unsur Muspika se-Kabupaten Jembrana, Ketua PHDI Kabupaten Jembrana I Komang Arsa, Ketua Walubi Kabupaten Jembrana I Ketut Sujono, Ketua DPP Gerja Katolik Kabupaten Jembrana Don Openg, Ketua LVRI Kabupaten Jembrana I Ketut Gede, Ketua Pebabri Kabupaten Jembrana beserta anggota, Ketua PPAD Kabupaten Jembrana beserta anggota, para Guru SMA, SMK, dan MAN se-Kabupaten Jembrana beserta Siswa siswi dan Anggota Saka Wira Kartika Kodim 1617/Jembrana.

"Silaturahmi ini penting dilakukan agar senantiasa tercipta komunikasi yang baik antar komponen masyarakat," jelasnya Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus.

Dalam kesempatan itu, Dandim menyampaikan materi sosialisali terkait apa yang menjadi pengarahan Panglima TNI diantaranya tentang perkembangan situasi yang terjadi saat ini dan kondisi bangsa dihadapkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, populasi dan kapasitas bumi, pertumbuhan penduduk dunia, perang masa kini yakni perang energi dan perang ekonomi, kondisi Indonesia dari perspektif ancaman diantaranya ancaman terorisme, ancaman narkoba dan persaingan ekonomi.

Dandim berharap, setelah ini para tokoh yang hadir dapat menyampaikan hasil dari pertemuan tersebut kepada segenap masyarakat, terlebih saat ini masyarakat dihimbau agar dapat menahan diri dihadapkan dengan berbagai isu yang dapat memprovokasi, terutama terkait isu yang berbau SARA dan Kesukuan, agar senantiasa dapat menciptakan kondusifitas keamanan dan ketertiban, kerukunan, toleransi beragama dan keberagaman (kebhinekaan) khususnya dari Kabupaten Jembrana. (JMS)

Senin, 07 November 2016

Amankan Sidang Interpol Kapolres Dan Dandim Patroli Pesisir


Jembrana (Wisma Berita)

Dalam rangka mengamankan pelaksanaan sidang  umum Interpol ke-85 di Nusa Dua Bali yang diikuti 190 negara, terhitung mulai tanggal 7 hingga 10 November, Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo dan Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus serta Kakan Kesbangpol Pemkab Jembrana IGN Dharma Putra, Senin (7/11) melaksanakan patroli pesisir di Selat Bali.

Di sela-sela kegiatan tersebut, Kapolres AKBP Djoni Widodo mengatakan patroli pesisir ini sejatinya sudah rutin dilaksanakan untuk mendeteksi jalur-jalur pelabuhan nelayan di 30 titik bersama TNI dan Brimob, diantaranya guna mengantisipasi adanya penyelundupan dan penyusupan ke Bali lewat jalur tikus. "Berikut, patroli kali ini merupakan atensi khusus dalam rangka memelihara stabilitas dan meningkatkan keamanan terkait sidang Interpol terlebih dalam sidang Interpol ini membahas tentang isu internasional, narkoba dan yang lainnya. Kami yang memiliki wilayah perbatasan di pintu masuk Bali Barat hingga pemeriksaan barang, orang dan kendaraan senantiasa kami ditingkatkan serta diperiksa dengan teliti," jelasnya.


Menurut Kapolres, untuk pengamanan selama sidang Interpol ini ada tambahan personel BKO dari Mabes Polri dan sudah pernah dilaksanakan rapat koordinasi. Diharapkan sidang interpol berjalan dengan aman dan kondusif. "Di pintu masuk Bali kami juga harapkan pemeriksaan pendatang agar lebih intensif," imbuh Kapolres.

Sementara itu, Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus juga akan mengoptimalkan peran Babinsa bersinergi dengan para Bhabinkamtibmas. "Sinergitas antara Babinsa dan Bhabinkamtibmas sangat penting saat pelaksanaan tugas dalam rangka memberikan rasa aman serta mewujudkan tertib sosial di masyarakat. Disamping itu, Dandim juga berharap adanya peran serta dari segenap masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan wilayah," jelasnya.


Dari pengamatan sejak dua minggu belakangan ini, pengamanan wilayah Bali Barat memang telah diperketat oleh aparat gabungan TNI, Polri bersama jajaran Pemkab Jembrana. (JMS)

Sabtu, 05 November 2016

Kepala BPIW Kementerian PUPR Kunjungi Pembangunan Ancer


Mendoyo (Wisma Berita)

Pelaksanaan pembangunan Anjungan Cerdas Jalan Nasional (ACJN) yang berlokasi kawasan pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi jalan raya Denpasar-Gilimanuk, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana, Sabtu (5/11) dikunjungi Tim Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dipimpin Kepala BPIW Kementrian PUPR, Rido Matari Ichwan.

Manajer Teknik PT. Nindya Karya, Arum Sari Trihadiningsih didampingi Manajer K3 PT. Nindya Karya, Eka Putra Jaya dalam paparannya kepada Tim BPIW Kementrian PUPR mengatakan bahwa progres pelaksanaan pembangunan Anjungan Cerdas (Ancer) hingga saat ini mencapai deviasi lebih yakni sebesar 8,6451% dari perencanaan awal sebesar 7,2683% dengan realiasasi menjadi sebesar 15,9224%. Lebih lanjut, Arum mepaparkan site plan pembangunan secara detail sebagai gambaran Ancer jika nantinya telah rampung 100% dalam pengerjaannya. "PT. Nindya Karya mengadopsi Design and Buil, yakni mendisign dan membangun dalam pelaksanaan pembangunan Anjungan Cerdas," jelasnya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat asal Desa Yehembang yang menjadi lokasi pembangunan Ancer, Jro Mangku Suardana (42) menyambut baik pelaksanaan Ancer karena peruntukannya adalah demi kesejarteraan masyarakat. Pihaknya mengaku telah senantiasa mewanti-wanti agar pelaksanaan pembangunan Ancer mengoptimalisasi kearifan budaya lokal sehingga Ancer nantinya benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Salah seorang Pemangku (pemimpin persembahyangan umat Hindu) di Pura Tirtha Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi ini juga memaklumkan agar Ancer senantiasa bisa bersinergi dengan Pura  Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi karena keberadaan pura ini merupakan salah satu pura yang menjadi tempat bersembahyang bukan saja baga umat Hindu di Bali tetapi seluruh umat Hindu yang ada.

Kepala BPIW Kementrian PUPR, Rido Matari Ichwan mengapresiasi apa yang menjadi aspirasi masyarakat. "Peruntukan Ancer nantinya adalah demi kesejarteraan masyarakat. Dengan hal itu, saya minta pihak manajemen PT. Nindya Karya sebagai pelaksana pembangunan agar tetap mengedapankan design-design bangunan dengan mengadopsi kearifan budaya lokal, salah satunya misalnya seperti apa yang diungkapkan Jro Mangku Suardana," jelasnya.

Terkait hal itu, pihaknya langsung meminta adanya perubahan design seperti pada papan nama Ancer dan sebagainya nantinya bisa menggunakan design khas Bali.

Diakhir kunjungannya, Kepala BPIW Kementrian PUPR, Rido Matari Ichwan juga mengingatkan adanya design tempat sampah karena dengan adanya aktifitas, Ancer nantinya juga pasti akan memiliki urusan dengan sampah. (JMS)

Kamis, 03 November 2016

Pelihara Kemahiran, Kodim Gelar Latihan Menembak


Jembrana (Wisma Berita)

Dalam rangka memelihara dan meningkatkan kemampuan menembak para prajurit TNI, Kodim 1617/Jembrana sejak kemarin hingga hari ini Kamis (3/11), menggelar latihan menembak senjata ringan (Latbakjatri) pada Triwulan IV Tahun 2016, di lapangan tempak Ambyarsari, Desa Belimbing, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana dipimpin langsung oleh Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus.


Latihan tersebut merupakan kegiatan rutin sesuai program yang dilaksanakan setiap Triwulan dengan tujuan untuk memelihara kemampuan menembak setiap prajurit TNI.

"Seluruh anggota diwajibkan mengikuti latihan menembak senjata ringan ini dengan harapan para prajurit TNI khususnya anggota Kodim 1617/Jembrana juga dapat meningkatkan kemampuan dalam bidang menembak. Kemampuan menembak ini sejatinya sudah dimiliki oleh masing-masing prajurit TNI sejak awal mendapatkan Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil). Namun demikian, kemampuan tersebut harus dipelihara dengan latihan yang dilakukan secara rutin," jelas Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus.


Sementara itu, Kasdim 1617/Jembrana Mayor Inf Nanang Sulistiyo mengatakan, kegiatan menembak kali ini berlangsung selama dua hari dengan materi yang dilatihkan menggunakan senapan M16-A1 dan SS1-V3, diantaranya tembak koreksi dan tembak penilaian berjarak 100 meter dengan tiga sikap yakni sikap Tiarap, Duduk dan Berdiri, sedangkan menembak menggunakan pistol P1 hanya menggunakan sikap Berdiri dengan jarak tembak 25 meter. "Bagi anggota yang nilainya di bawah standar, akan digembleng pada latihan menembak Triwulan berikutnya karena setiap prajurit TNI harus memiliki kemampuan mahir dalam menembak," imbuhnya. (JMS)