Rabu, 28 Desember 2016

Pengamanan Tahun Baru, Dandim Sisir Kawasan Laut


Jembrana (Wisma Berita)

Dalam rangka pengamanan Tahun Baru dan menjaga stabilitas keamanan wilayah, Rabu (28/12), Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus beserta jajaran menyisir kawasan laut Kabupaten Jembrana.

Dari pantauan redaksi, kegiatan penyisiran laut dilakukan dengan cara patroli menggunakan speed boat milik Taman Nasional Bali Barat (TNBB) sejak pagi hingga siang didampingi Danramil 1617-03/Melaya beserta 1 orang anggota dan 2 orang anggota Unit Inteldim 1617/Jembrana serta melibatkan beberapa pihak instansi terkait diantaranya Dansubdenpom IX/3-2 Negara beserta 1 anggota, 4 orang Staf dan Polisi Kehutanan Taman Nasional Bali Barat, 2 orang anggota Tim Intelrem 163/WSA, dan 1 orang anggota Pos Bekangdam IX/Udayana.

Patroli laut diawali dengan menyisir kawasan laut di Karang Sewu, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya dan kemudian pantai-pantai lainnya hingga di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.


Tak hanya menyisir laut, Dandim 1617/Jembrana mengajak jajarannya untuk memeriksa sejumlah dermaga-dermaga tradisional yang ada di kawasan perairan laut wilayah Kabupaten Jembrana karena pihaknya menilai dermaga-dermaga tradisional ini berpotensi menjadi jalur alternatif bagi pihak-pihak yang ingin mengganggu keamanan, keselamatan dan ketertiban masyarakat (Kamseltibmas) saat perayaan pergantian tahun nanti.

Dari hasil konfirmasi, Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav. Hendra Ferdinandus mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan patroli gabungan TNI dan sejumlah pihak seperti Taman Nasional Bali Barat (TNBB) guna memantau keamanan di wilayah pesisir Jembrana terutama Gilimanuk dan sekitarnya yang dekat dengan pulau Jawa.

Menurutnya, Gilimanuk sebagai pintu masuk Bali Barat sangat rawan sebagai perlintasan kelompok-kelompok yang ingin mengacaukan Bali sehingga perlu diantisipasi dengan baik. Selain itu, pengawasan kawasan hutan di TNBB dan sekitarnya juga perlu diperketat agar kedepannya tidak terjadi aksi-aksi penyelundupan baik dari Jawa ke Bali maupun sebaliknya.

"Khususnya wilayah Kelurahan Gilimanuk memang menjadi prioritas keamanannya baik di darat maupun di lautnya. Tadi kita sisir dari kawasan laut di Gilimanuk hingga ke Pengambengan dan balik lagi ke Gilimanuk. Sejauh ini memang tidak kita temui adanya aktifitas-aktifitas mencurigakan di kawasan pesisir maupun di dermaga-dermaga tradisional yang diduga menjadi jalur tikus. Namun demikian, kegiatan ini akan kita langsungkan secara terus menerus bersama semua komponen untuk mengantisipasi adanya aksi-aksi penyusupan maupun penyelundupan," jelas Dandim Hendra. (JMS)

Sabtu, 24 Desember 2016

Menjelang Natal, Dandim Tinjau Langsung Pengamanan Gereja


Jembrana (Wisma Berita)

Sehari menjelang perayaan Natal tahun ini, Sabtu (24/12) Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus didampingi para Danramil jajaran dan Perwira Seksi Intelijen Kodim 1617/Jembrana, Kapten Inf I Nyoman Gede Andika melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka mengecek langsung pengamanan di seluruh gereja yang ada di wilayah Kabupaten Jembrana.

Kunjungan tersebut dilakukan sebagai upaya atau langkah antisipasi segala kemungkinan terhadap hal-hal tidak diinginkan yang dapat saja terjadi, sehingga perayaan Natal dan Tahun Baru dapat berjalan aman dan kondusif.


Pengecekan keamanan dilakukan secara maraton diawali dari Gereja Santa Mari Ratu yang berlokasi di Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan yang merupakan gereja paling Timur di wilayah Kabupaten Jembrana, hingga gereja yang berada di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya yang merupakan gereja paling Barat di wilayah Kabupaten Jembrana.

"Kabupaten Jembrana merupakan barometer karena merupakan salah satu pintu utama darat masuk Bali hingga menjadi mobilitas dari penduduk pendatang. Sedari itu kita wajib waspada terlebih menyikapi kejadian maupun isu-isu simpang siur yang berkembang akhir-akhir ini hingga dapat saja memicu segala kemungkinan buruk terjadi dan berdampak pada terganggunya stabilitas keamanan terutama saat suasana perayaan Natal dan Tahun Baru," jelas Dandim.


Pihaknya berharap, segenap pihak ikut menciptakan suasana aman karena urusan kemananan sejatinya bukan saja menjadi tugas dan tanggung jawab TNI melainkan adalah tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.

Khususnya kepada para Babinsa yang merupakan ujung tombak TNI, diharapkan lebih berperan aktif dalam melakukan patroli keamanan dan mengecek setiap hal-hal mencurigakan serta senantiasa bersinergi dengan aparat keamanan terkait diantaranya Bhabinkamtibmas maupun unsur-unsur pengamanan adat diantaranya Pecalang dalam setiap pelaksanaan tugas di masing-masing wilayahnya. "Jangan lengah, cermati setiap perkembangan yang terjadi namun tetap dilakukan dengan hati-hati, jaga faktor keamanan baik personil maupun materiil dan gunakan body sistem," tegas Dandim.

Sementara itu, Chrystianto selaku Ketua Dewan Gereja Hati Kudus Yesus Palasari, di Desa Ekasari, Kecamatan Melaya yang merupakan gereja tertua di Kabupaten Jembrana menyambut baik kedatangan Dandim 1617/Jembrana beserta rombongan.

Seusai melaksanakan pengecekan keamanan gereja, Dandim melanjutkan kunjungannya ke PT. ASDP Gilimanuk guna melakukan koordinasi terkait sistem pengamanan dan mobilitasi pelabuhan dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru. (JMS)

Jumat, 23 Desember 2016

Pelihara Stabilitas Keamanan Wilayah, Kodim Gelar Pembinaan Antisipasi Bahaya Radikalisme


Jembrana (Wisma Berita)

Guna tetap memelihara stabilitas keamanan wilayah, Jumat (23/12) siang Kodim 1617/Jembrana menggelar kegiatan pembinaan tentang antisipasi bahaya laten baik Komunis dan Paham Radikal.

Kegiatan dibuka oleh Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus di Aula Makodim 1617/Jembrana dan diikuti jajaran anggota TNI yang berdinas di wilayah Kabupaten Jembrana berjumlah sekira 200 orang peserta, diantaranya Kasdim 1617/Jembrana Mayor Inf Ngakan Made Marjana S.Pd, para Perwira Staf Kodim 1617/Jembrana, para Danramil jajaran Kodim 1617/Jembrana, Kaminvetcad IX/23 Negara, beserta Anggota, Dansubdenpom IX/3-2 Negara, anggota Kipan C Yonif 900/Raider, anggota Yonif Mekanis 741/GN, Ketua dan anggota Pepabri Kabupaten Jembrana, para Bintara, dan Tamtama anggota Kodim 1617/Jembrana, PNS Kodim 1617/Jembrana, Ketua beserta anggota FKPPI Kabupaten Jembrana dan Persit KCK Cabang XXXVI Kodim 1617/ Jembrana beserta anggota.

Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus dalam materinya memaparkan tentang perkembangan sejarah dan tindakan terhadap Kartai Komunis di Indonesia dan kepada segenap pihak ditekankan hendaknya selalu mewaspadai serta mengantisipasi berkembangnya ajaran komunisme dan paham radikal dimaksud di Indonesia. Adapun upaya antisipasi yang dilakukan selama ini diantaranya TNI tetap menyeleksi bagi setiap Calon Prajurit dari kemungkinan keterlibatan keluarganya sebagai exs PKI dan senantiasa melakukan sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada masyarakat terkait pengaruh ajaran PKI.

Sementara itu, Kasdim 1617/Jembrana Mayor Inf Ngakan Made Marjana S.pd khusus menyampaikan materi tentang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) terkait cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan ideologi, politik, sosial, budaya ekonomi dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam).

Berikut materi tentang bangkitnya kembali Komunisme dan strategi menghadapinya, disampaikan oleh Pasi Logistik Kodim 1617/Jembrana, Kapten Inf Supena. Dalam materinya juga ditekankan tentang pengawasan kelompok radikal dimaksud dengan selalu mencermati perkembangnya, termasuk bahaya laten Komunis yang senantiasa berusaha merusak ketatanegaraan di Indonesia. Menurutnya, saat ini faham radikal juga berkembang dengan berupaya memaksakan penggunaan kaidah dan nilai-nilai agama hingga nantinya dapat mengganggu solidaritas kerukunan antar umat beragama.

"Kita berharap kepada segenap pihak khususnya generasi muda dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan serta senantiasa dapat mengupayakan tindakan antisipasi terkait perkembangan kelompok-kelompok yang ingin mengganggu stabilitas keamanan negara kita, baik itu kelompok ISIS maupun radikalisme lainnya dengan cara tetap waspada terhadap lingkungan sekitar, baik itu di lingkungan tempat tinggal ataupun kampus serta jangan mudah terprovokasi adanya ajakan-ajakan yang dapat merugikan diri sendiri," harap Dandim sebelum mengakhiri kegiatan. (JMS)

Kamis, 22 Desember 2016

Peringati Hari Ibu, Kodim Gelar Upacara Paripurna


Jembrana (Wisma Berita)

Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke 88, Kamis (22/12) pagi Kodim 1617/Jembrana menggelar upacara bendera paripurna di lapangan upacara Kodim 1617/Jembrana.

Upacara bendera dipimpin oleh Kaur Reggring Minvetcad IX/23 Negara, Kapten Kav Lastyok sebagai Komandan Upacara dan Kaminvetcad IX/23 Negara, Mayor Kav Fachtur Rachman selaku Inspektur Upacara, dengan susunan pasukan 1 Regu Perwira Kodim 1617/Jembrana, 2 Petelon anggota Kodim 1617/Jembrana, 1 Peleton anggota Kompi C Yonif 900/Raider, 1 Regu anggota Minvetcad IX/23 Negara dan 1 Peleton PNS Kodim 1617/Jembrana.

Dalam upacara dibacakan sejarah singkat Hari Ibu, sebagai berikut :

"Gema Sumpah Pemuda dan Iantunan Lagu Indonesia Raya yang pada tanggaI 28 Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia, manggugah semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri. Pada saat itu sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.

Selanjutnya, atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada tanggai 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kaIi di Yogyakarta. SaIah satu keputusannya adalah dibentuknya satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).

MeIaIui PPPI tersebut terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk secara bersama-sama kaum Laki-Iaki berjuang mening katkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, dan berjuang bersama-sama kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan menjadi perempuan yang maju.

Pada tahun 1929 Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istn' Indonesia (PPII). Pada Tahun 1935 diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongres tersebut di samping berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia. juga menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa, yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang Iebih menyadari dan Iebih tebaI rasa kebangsaannya.

Pada tahun 1938 Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menyatakan bahwa tanggai 22 Desember sebagai Hari Ibu. Seianjutnya, dikukuhkan oleh pemerintah dengan Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang bukan hari Iibur tertanggal 16 Desember 1969 yang menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember merupakan hari nasional dan bukan hari Iibur. Tahun 1946 badan ini menjadi Kongres Wanita Indonesia disingkat KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman. Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan Perempuan Indonesia. Hari Ibu oIeh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa perempuan sebagai seorang ibu, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai Ibu dan istri maupun sebagai warga negara. warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional.


Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda, akan makna Hari Ibu sebagai Hari Kebangkitan dan persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan perjuangan bangsa. Untuk itu perIu diwarisi api semangat juang guna senantiasa mempertebai tekad untuk meianjutkan perjuangan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang adiI dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Gema Sumpah Pemuda dan Iantunan Lagu Indonesia Raya yang pada tanggaI 28 Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia, manggugah semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri. Pada saat itu sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.

Selanjutnya, atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada tanggai 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kaIi di Yogyakarta. SaIah satu keputusannya adalah dibentuknya satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).

MeIaIui PPPI tersebut terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk secara bersama-sama kaum Laki-Iaki berjuang mening katkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, dan berjuang bersama-sama kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan menjadi perempuan yang maju.

Pada tahun 1929 Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istn' Indonesia (PPII). Pada Tahun 1935 diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongres tersebut di samping berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia. juga menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa, yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang Iebih menyadari dan Iebih tebaI rasa kebangsaannya.

Pada tahun 1938 Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menyatakan bahwa tanggai 22 Desember sebagai Hari Ibu. Seianjutnya, dikukuhkan oleh pemerintah dengan Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang bukan hari Iibur tertanggal 16 Desember 1969 yang menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember merupakan hari nasional dan bukan hari Iibur. Tahun 1946 badan ini menjadi Kongres Wanita Indonesia disingkat KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman. Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan Perempuan Indonesia. Hari Ibu oIeh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa perempuan sebagai seorang ibu, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai Ibu dan istri maupun sebagai warga negara. warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional.

Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda, akan makna Hari Ibu sebagai Hari Kebangkitan dan persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan perjuangan bangsa. Untuk itu perIu diwarisi api semangat juang guna senantiasa mempertebai tekad untuk meianjutkan perjuangan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang adiI dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Semboyan pada lambang Hari Ibu Merdeka Melaksanakan Dharma mengandung arti bahwa tercapainya persamaan kedudukan. hak, kewajiban dan kesempatan antara kaum perempuan dan kaum Iaki-Iaki merupakan kemitrasejajaran yang perlu diwujudkan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi keutuhan, kemajuan dan kedamaian bangsa Indonesia."

Hingga upacara bendera selesai berlangsung dengan khidmat tertib dan aman. (JMS)

Rabu, 21 Desember 2016

Antisipasi Nataru, Tim Gabungan Lakukan Sweeping Kendaraan


Jembrana (Wisma Berita)

Guna mengantisipasi gangguan Kamtimbas menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Tim Gabungan diantaranya dari Dinas Perhubungan Jembrana, Polres Jembrana, Kodim 1617/Jembrana, Subdenpom IX/3-2 Negara, Disperindagkop, Dafduk, serta Karantina, Rabu (21/12) melakukan sweeping kendaraan.

Puluhan pelanggaran dijaring selama operasi yang berlangsung dua jam di depan Kantor Bupati Jembrana, Jl Surapati, Kabupaten Jembrana.

Petugas melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap semua kendaraan termasuk penumpangnya. Tampak penumpang bus baik AKAP dan AKDP diturunkan satu persatu untuk diperiksan identitasnya sedangkan petugas lainnya melakukan penggeledahan seisi kendaraan.

Seorang penumpang bus Damri, Susanto (30) yang tidak membawa indentias diri berupa KTP. Lelaki asal Trenggalek, Jawa Timur ini ngotot ketika diproses karena hanya bisa menunjukan SIM C. Saat diintrogasi petugas, menyebut-nyebut nama salah satu pejabat teras Polda Bali agar tidak dicatat namanya untuk dibina.

Demikian juga salah seorang penumpang bus ber-KTP mati diperingatkan oleh petugas karena berusaha menyuap petugas dengan mengeluarkan uang Rp 15 ribu.

Petugas sempat dibuat heboh ketika salah seorang pengemudi kendaraan pribadi didapati mengangkut binatang jenis anjing didalam kendaraannya. Petugas Karantina Pertanian akhirnya meminta surat kepemilikan anjing dan dari surat vaksinasi diketahui anjing itu dibawanya dari Jakarta. Karena tidak dilengkapi dengan surat kesehatan hewan dari karantina daerah asal, anjing beserta pemiliknya diamankan ke Polres Jembrana untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Petugas juga mengagalkan penyelundupan daging sapi dan kosemetik ilegal. Sebanyak satu kwintal daging bagi yang dikemas dalam enam box streopoam berukuran sedang diamankan dibagasi bus Gunung Harta. Dari surat pengiriman diketahui daging babi itu dikirim dan dimiliki PT. Adi Boga Cipta Sraten Slatiga untuk cabangnya di Denpasar. Petugas Karantina Pertanian Wilker Gilimanuk, Agus Mulyadi mengatakan pengantarpulauan daging dan hewan memang ketat karena ditakutkan bisa membawa penyakit salah satunya antraks dari wilayah yang ditemukan penularan antraks. Bahkan daging babi hutan menurutnya sangat rentan dalam penularan penyakit karena kesehatannya tidak terkontrol sehingga harus diwaspadai. Sedangkan puluhan kosmetik berupa krim pemutih kulit dan cairan pembersih wajah Merk Forever Youth yang diangkut Bus Titian Mas dari Malang menuju Mataram disita petugas karena tidak dilengkapi ijin edar.

Kepala Bidang Kependudukan Dinas Dukcapil Kabupaten Jembrana, Jos Hermanus mengatakan bahwa dari 29 pelanggaran masing-masing 14 orang dengan KTP yang sudah tidak berlaku dan 15 orang tanpa KTP sebagian besar merupakan warga lokal dan sebagiannya adalah warga yang menuju daerah timur (NTB dan NTT) melalui Jembrana. Pelanggar yang terjaring itu didata serta diberikan pembinaan serta tidak dikenakan sanksi denda. (JMS)

Senin, 19 Desember 2016

Dinobatkan Menjadi Pemangku, Anggota TNI Ini Ajak Umat Tangkal Proxy War Dengan Meningkatkan Kegiatan Agama


Jembrana (Wisma Berita)

Jro Mangku Suar, demikianlah kini panggilan akrab dari Serma I Putu Suardana, seorang anggota TNI yang aktif sejak tahun 1997 dan hingga kini masih berdinas di Kodim 1617/Jembrana, setelah dirinya dinobatkan oleh umat menjadi salah seorang Pemangku (pemimpin persembahyangan umat Hindu) di Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi yang terletak di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali yang merupakan salah satu pura untuk bersembahyang bagi seluruh umat Hindu.

Merasa masih aktif menjadi seorang anggota TNI, maka selain mengisi bimbingan sepiritual, Jro Mangku Suardana di sela-sela waktu selesai memimpin persembahyangan bersama umat juga sering memberikan pencerahan terkait kecintaan terhadap tanah air hingga berujung pada pemaparan bela negara.

Hal ini dipandang perlu karena upaya bela negara bukan saja menjadi tugas dan tanggung jawab TNI melainkan seluruh rakyat Indonesia termasuk warga masyarakat Bali guna menjaga kedaulatan serta keutuhan wilayah dan dengan meningkatkan kegiatan keagamaan atau persembahyangan salah satunya diyakininya mampu untuk menumbuhkan hal tersebut sebab dalam kegiatan agama juga diajarkan etika dalam kehidupan sehari-hari, menumbuhkan dan memupuk moralitas serta rasa kecintaaan baik terhadap sesama juga kepada tanah air, terlebih saat ini negara Indonesia sedang berada dalam ancaman.

Menurutnya, seperti apa yang sering disampaikan oleh para pimpinannya, diantaranya Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus juga Danrem 163/WSA Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa dalam setiap paparannya bahwa di era globalisasi ini upaya-upaya penjajahan juga telah berkembang dan dilakukan dengan cara modern, diantaranya disinyalir dengan menggunakan sistem Proxy War. Proxy War merupakan kegiatan perang urat syaraf yang dicetuskan oleh negara-negara kuat dalam melakukan penjajahan terhadap negara lain tanpa perlu terlibat didalamnya, hingga hal ini merupakan ancaman nyata bagi bangsa kita kedepan. Penerapan Proxy War misalnya dilakukan dengan cara menebar kebencian menggunakan opini yang didesain sedemikan rupa sehingga masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan bertengkar, bersikap anarkis dan sulit bersatu serta meniru budaya asing yang negatif seperti tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas serta penerapan gaya hidup mewah dan lain-lain. "Maka, cara paling efektif guna menangkal Proxy War berkembang di negara Indonesia adalah dengan mengedepankan azas kebhinekaan sebagai suatu kekuatan yang didasari keseimbangan dan keharmonisan, salah satunya juga adalah meningkatkan moralitas melalui kegiatan keagamaan, demi tetap tegakannya kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman yang tidak hanya bersifat fisik tetapi juga mental, sosial dan budaya," jelas Jro Mangku Suardana.

Sementara itu, Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus mengapresiasi bahkan setiap anggotanya yang ingin berbuat dan berkarya baik demi umat, bangsa dan negara seperti dinobatkannya Jro Mangku Suar menjadi salah seorang Tokoh Agama (Toga), karena apa yang dilakukannya adalah di sela-sela kedinasannya dan demi kepentingan umat yang mana hal ini juga merupakan salah satu bentuk kemanunggalan antara TNI dengan masyarakat, hingga semboyan "Bersama Rakyat TNI Kuat" memang demikian adanya karena TNI benar-benar telah manunggal dan semakin dicintai rakyat. (JMS)

Rabu, 14 Desember 2016

Dukung Timnas, Kodim Gelar Nobar Piala AFF


Jembrana (Wisma Berita)

Menindaklanjuti instruksi dari Panglima TNI kepada seluruh jajaran TNI di tanah air agar melaksanakan kegiatan nonton bareng (nobar) pertandingan Final Piala AFF antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia dengan Thailand, Rabu (14/12) malam Kodim 1617/Jembrana beserta jajarannya menggelar acara nobar di beberapa lokasi, salah satunya di aula Markas Kodim 1617/Jembrana.

Dalam kesempatan itu, Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus mengatakan dimana acara nobar dimulai pukul 19.00 Wita adalah sebagai wujud dukungan nyata dari TNI kepada Timnas. "Nonton bareng juga dilakukan di setiap Koramil jajaran Kodim 1617/Jembrana. Meskipun tidak dapat secara langsung menyaksikan pertandingan yang digelar di Stadion Pakasari, Cibinong, Bogor, dari sini kita doakan Timnas unggul dalam pertandingan," jelas Dandim.


Di samping didahului dengan menggelar doa bersama yang dipimpin langsung oleh Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus diikuti para anggota TNI, PNS, Persit KCK maupun segenap Keluarga Besar Kodim 1617/Jembrana untuk kemenangan Timnas Indonesia, mereka juga diinstruksikan mengenakan ikat kepala warna Merah Putih sebagai simbol kebangsaan Indonesia serta menggelar spanduk berlambangkan burung Garuda Pancasila dan bertuliskan "Nonton Bareng Kodim 1617/Jembrana, Majulah Garudaku, Garuda Di Dadaku".


Dari hasil pantauan, nobar berlangsung sangat meriah. Teriakan dukungan terhadap Timnas terus digaungkan hingga akhir pertandingan bersama kemenangan gemilang bagi Timnas dengan score 2-1. (JMS)

Senin, 05 Desember 2016

Pujawali Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi Digelar Sederhana


Jembrana (Wisma Berita)

Berbagai persiapan telah dilakukan oleh pihak Pangempon dan para Pemangku dalam rangka pelaksanaan persembahyangan bersama (Pujawali) di Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi.

I Gusti Made Sedana selaku pelaksana harian Ketua Pengempon Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi menjelaskan, seperti biasa dimana Pujawali di Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi digelar setiap 6 bulan sekali selama lima hari yakni di mulai sejak hari Rabu pancawara Umanis hingga Minggu pancawara Kliwon wuku Perangbakat, yang mana untuk Pujawali sekarang tepatnya akan digelar sejak tanggal 7 hingga 11 Desember tahun ini. Namun menjelang pelaksanaan Pujawali, berbagai persiapan telah dilakukan diantaranya dimulai dari rapat pihak Pangempon dan Pekandel untuk membentuk Panitia Pujawali. Setelah itu, Panitia Pujawali inilah yang selanjutnya akan menyiapkan segala sesuatunya termasuk menyusun rangkaian (dudonan) Pujawali, diawali dari Matur Piuning (ritual permakluman) dilanjukan Nunas Tirtha di beberapa Pura Kahyangan Jagad yang ada di Bali, temasuk nunas Tirtha di Segara (Laut) Rambutsiwi bersamaan dengan melaksanakan ritual Pecaruan Pamehayu Segara yakni ngaturang Pakelem berupa ayam dan bebek warna Hitam sebagai ritual kurban kepada Dewa Wisnu dan Dewa Baruna selaku Dewa penguasa lautan dipimpin Jro Mangku Suardana selaku Pemangku Pura Tirtha dan Segara Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi.

Setelah semua Tirtha dari beberapa Pura Kahyangan Jagad terkumpul, kemudian Tirtha tersebut disemayamkan di Pura Taman Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi dan sehari menjelang pembukaan Pujawali akan digunakan sebagai pesucian Ida Bhatara Sesuhunan sebagai manifestasi Ida Sang Hyang Widi Wasa yang distanakan di Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi.

Keseokan harinya, tepat hari Rabu pancawara Umanis wuku Perangbakat (7/12) barulah dilaksanakan ritual puncak Pujawali yang akan dipimpin beberapa Sulinggih (Pendeta) untuk selanjutnya hingga hari Minggu pancawara Kliwon wuku Perangbakat (11/12) akan digelar persembahyangan bersama dipimpin para Pemangku dari masing-masing Perahyangan yang ada di Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi, diakhiri ritual Penyineban Pujawali diiringi pementasan tarian Tupeng Sidakarya dan Pependetan tepat pukul 00.00 Wita.

Di kawasan Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi terdapat sebanyak sembilan Perahyangan dan persembahyangan diawali dari Pura Pesanggrahan yang terletak di sebelah Selatan pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, selanjutnya di Pura Taman, kemudian di Pura Penataran, Pura Goa Dasar, Pura Tirtha lan Segara, Pura Melanting, Pura Pasimpangan Gading Wani, Pura Pasimpangan Dalem Ped dan terakhir di Pura Luhur.

"Pura Dangkahyangan Luhur Rambutsiwi adalah salah satu Pura Kahyangan Jagad di Bali, sehingga umat yang melakukan persembahyangan bukan saja umat yang ada di Bali melainkan seluruh umat Hindu yang ada. Namun demikian, prosesi penyelenggaraan Pujawali tetap dilakukan secara sederhana di tingkat Madya dengan upakara Banten Pulagembal, kecuali jatuhnya Pujawali bertepatan dengan hari bulan Purnama baru akan dilaksanakan Pujawali di tingkat Utama." jelas I Gusti Made Sedana. (JMS)

Peringati Hari Juang Kartika, Kodim Gelar Kegiatan Bhakti Sosial Donor Darah


Jembrana (Wisma Berita)

Dalam rangka memperingati hari Juang Kartika tahun ini, Senin (5/12) Kodim 1617/Jembrana menggelar kegiatan bhakti sosial donor darah.

Kegiatan donor darah disentralkan di aula Kodim 1617/Jembrana dipimpin oleh Dr. I Komang Rai Widiastika dari Dinas Kesehatan PMI Kabupaten Jembrana yang diantaranya diikuti Kasdim 1617/Jembrana Mayor Inf Ngakan Made Marjana, Kaminvetcad 23/Negara Mayor Kav Fatchur R, para Danramil jajaran Kodim 1617/Jembrana beserta Perwira Staf, anggota Kodim 1617/Jembrana, anggota Kipan C Yonif 900/Raider, anggota Yonif Mekanis 741/GN dan anggota Minvetcad 23/Negara.

Dr. I Komang Rai Widiastika dari Dinas Kesehatan PMI Kabupaten Jembrana selaku pimpinan kegiatan mengatakan, dari sebanyak 37 orang anggota yang mendaftar seluruhnya dinyatakan sehat sehingga semua bisa melakukan donor darah. "Donor darah sejatinya harus sering dilakukan karena dengan berdonor maka secara tidak langsung tubuh akan memproduksi darah baru, sehingga dengan rajin berdonor akan dapat menjadikan tubuh kita semakin sehat", terang Dr. I Komang Rai Widiastika kepada para peserta di sela-sela kegiatan tersebut .


Sementara itu, Kasdim 1617/Jembrana Mayor Inf Ngakan Made Marjana seizin Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus menyampaikan ucapan terimakasih kepada para anggota yang dengan sukarela telah dapat melakukan donor darah untuk disumbangkan kepada PMI yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan darah. "Kegiatan donor darah ini dilakukan, disamping sebagai salah satu wujud kepedulian TNI terhadap masyarakat juga untuk meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama karena dengan setetes darah yang kita donorkan itu berarti telah memberikan sumbangsih kepada sesama kita yang membutuhkan pertolongan," jelasnya.

Adapun rincian darah sesuai golongan yang diperoleh dari kegiatan donor tesebut diantaranya golongan darah O sebanyak 14 orang, golongan darah B sebanyak 8 orang, golongan darah AB sebanyak  3 orang. golongan darah A sebanyak 7 orang dan ada sebanyak 5 orang peserta yang belum diketahui golongan darahnya karena yang bersangkutan baru pertama kali pernah melakukan donor darah. (DUMP)

Sabtu, 03 Desember 2016

Peringati Hari Menanam Pohon Indonesia, Kodim Prakarsai Tanam 5000 Bibit Pohon


Jembrana (Wisma Berita)

Dalam rangka memperingati hari menanam pohon Indonesia, Kodim 1617/Jembrana dipimpin Dandim Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus, Sabtu (3/12) pagi menggelar karya bhakti menanam pohon di pesisir pantai Banjar Taman, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

Karya bhakti melibatkan segenap masyarakat beserta instansi terkait diantaranya Pemkab Jembrana dan Polres Jembrana beserta para jajarannya.

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Bupati Jembrana I Putu Artha, Kapolres Jembrana AKPB Djoni Widodo, Danramil Melaya, Kapolsek Melaya, Camat Melaya, Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Jembrana, Kopdapala (Komunitas Petualangan Dan Pelestarian Alam), Perbekel Tuwed beserta warga masyarakat sekitar dengan jumlah keseluruhan sekira 500 orang.

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Jembrana I Putu Artha menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota TNI yakni Kodim 1617/Jembrana beserta jajarannya dan Polri dari Polres Jembrana maupun segenap masyarakat yang telah hadir dan menyempatkan waktu dan ikut membantu dalam pelaksanaan kegiatan penanaman pohon tersebut.

Menurutnya, Desa Tuwed adalah wilayah yang memiliki pesisir pantai sangat indah hingga diharapkan peran serta segenap pihak dapat ikut bersama-sama untuk memelihara dan melestarikannya. "Kami menghimbau jangan sampai ada pihak-pihak yang mengizinkan warga untuk mendirikan gubuk-gubuk liar di sepanjang sepadan pantai wilayah Kabupaten Jembrana," tegas Bupati Jembrana. (JMS)

Kamis, 01 Desember 2016

Danramil Serahkan Jamban TNI Untuk KK Miskin


Negara (Wisma Berita)

Danramil 1617-01/Negara Kapten Inf I Gusti Nyoman Mawan, Kamis (1/12) menyerahkan jamban dalam program jambanisasi TNI kepada keluarga tidak mampu di wilayah Kecamatan Negara.

Jamban diserahkan kepada keluarga Bapak Bajuri (60) dari Dusun Munduk Asem, Desa Cupel Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

Dari hasil konfirmasi, Danramil 1617-01/Negara Kapten I Gusti Nyoman Mawan mengatakan jambanisasi ini bertujuan untuk menjaga kesehatan lingkungan dimana warga agar tidak membuang kotoran di sembarang tempat.

"Jika membuang kotoran di sembarang tempat jelas akan mencemari air sungai juga lingkungan setempat sehingga lingkungan akan menjadi tidak sehat," jelas Danramil.

Menurutnya memang sudah tidak sepantasnya lagi di zaman seperti ini masih ada orang yang buang kotoran di sembarang tempat dan bapak Bajuri adalah salah satu dari keluarga miskin di wilayah Kecamatan Negara ini yang layak menjadi sasaran Jambanisasi.

Hal ini untuk meringankan beban sekaligus mendapat kehidupan yang layak atas sarana sanitasi keluarga dan pembangunan jamban untuk Bapak Bajuri. "Semoga jamban yang kita bangun bermanfaat untuk keluarga Bapak Bajuri," harap Danramil disambut ucapan trimakasih dari Bapak Bajuri. (JMS)