Pekutatan (Wisma Berita)
Kegiatan TMMD ke-97 tahun 2016 di Dusun Serong, Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana yang digelar oleh Satgas TMMD Kodim 1617/Jembrana, hari ini Rabu (19/10) secara resmi ditutup melalui Upacara Penutupan yang dilaksanakan di lapangan umum desa setempat, ditandai dengan pelepasan tanda peserta TMMD serta penyerahan bingkisan maupun Doorprice kepada para perwakilan oleh Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Stefhanus Tri Mulyono selaku Inspektur Upacara.
Pelaksanaan upacara penutupan TMMD tersebut tampak dihadiri oleh Bupati Jembrana I Putu Artha beserta para SKPD, Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo beserta Jajaran, para Asisten Kasdam IX/Udayana, para Kabalak Kodam IX/Udayana, Kasi Ter Korem 163/WSA Mayor Inf I Gusti Bagus Wisastra, Unsur Muspika Pekutatan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Jembrana, para Palajar, Veteran, para Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, serta para Tokoh Pemuda se-Kabupaten Jembrana.
Dalam sambutan yang dibacakan Kasdam IX/Udayana dikatakan bahwa lebih kurang satu bulan para prajurit, pemerintah daerah dan segenap komponen masyarakat telah bekerjasama menyelesaikan program TMMD ke-97 dimana kebersamaan yang sudah lama kita bangun dan selalu kita jaga ini merupakan sinergitas yang positif dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi Bangsa pada masa sekarang ini, salah satu diantaranya ialah dengan membantu Pemda dalam menyiapkan dan memperbaiki infrastruktur serta mengakselerasi program Pemerintah Daerah yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan bersama serta ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan elemen masyarakat yang telah membantu secara moril dan materiil, karena berkat kerja keras dan kesungguhan dari semua unsur, kegiatan TMMD ke-97 ini dapat terselenggara dengan aman dan lancar.
Program TNI Manunggal Membangun Desa ini telah dimulai sejak tahun 1980-an dengan sebutan Program ABRI Masuk Desa (AMD). Setelah melalui berbagai evaluasi dan penyempurnaan, program TMMD yang telah berlangsung selama lebih kurang 35 tahun ini, semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Program TMMD masih sangat dibutuhkan, dimana sebagian besar wilayah Indonesia merupakan daerah pedesaan, sehingga keterlibatan TNI dalam membangun sarana prasarana dan infrastruktur wilayah masih sangat relevan dan sesuai dengan koridor Undang-Undang. TMMD ke-97 tahun 2016 ini, telah menyelesaikan sebanyak 165 sasaran fisik berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang tersebar di berbagai wilayah Kodam di seluruh Indonesia, diantaranya ialah pembangunan sarana berupa pembangunan jalan baru, pembuatan jalan makadam, rabat jalan, peningkatan jalan, betonisasi jalan, semenisasi serta penimbunan, pelebaran dan pengerasan jalan.
Selain itu, TMMD tahun ini juga melaksanakan pembangunan infrastruktur lainnya yaitu pembuatan dan rehab jembatan, pembuatan tanggul dan gorong-gorong, pembangunan halte, pembuatan pos kamling, pembuatan sarana olah raga, serta renovasi dan pembangunan rumah ibadah serta sekolah. Termasuk juga pembangunan sarana sanitasi dan pusat-pusat kegiatan masyarakat. Disamping sasaran fisik telah menyelesaikan sasaran non-fisik berupa penyuluhan kepada masyarakat tentang Bela Negara dan Ketahanan Nasional. Pembangunan Non-fisik ini sangat dibutuhkan dalam rangka memelihara dan memperkokoh jiwa dan semangat Nasionalisme masyarakat dalam menangkal berbagai ancaman disintegrasi Bangsa yang dilancarkan melalui Proxy War, berupa maraknya peredaran dan penyalahgunaan Narkoba, masih eksisnya bahaya terorisme, meningkatnya aksi kriminalitas secara kualitas dan kuantitas, serta isu bangkitnya kembali komunisme. Oleh karenanya TMMD ini adalah salah satu upaya TNI AD dalam memperkuat dan memberdayakan ketahanan masyarakat sebagai potensi kekuatan wilayah.
Apabila dalam pelaksanaan TMMD ke-97 ini, terdapat tutur kata dan tingkah laku para prajurit, yang tidak berkenan di hati masyarakat, baik disengaja maupun tidak, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.
Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang digelar ini juga merupakan salah satu solusi bagi Pemerintah Daerah dalam upaya meningkatkan percepatan pembangunan di daerah, utamanya daerah-daerah yang sampai saat ini masih dikatagorikan sebagai daerah tertinggal, terisolir, terpencil, perbatasan dan kumuh perkotaan.
"TMMD ini operasi Bhakti Sosial Kemasyarakatan yang sangat efektif dan efisien, karena operasi ini dilaksanakan bersama-sama dengan masyarakat di lokasi TMMD dan hasilnya juga adalah dimanfaatkan oleh masyarakat," ujarnya.
Kasdam mengharapkan, sinergisitas antara TNI, Polri dan Pemkab Jembrana dengan masyarakat yang telah terbentuk melalui kegiatan TMMD ini bisa terus ditingkatkan.
"Sekali lagi, kami sangat berterima kasih kepada TNI dan masyarakat dimana sudah menyatu membangun daerah, kinerja gotong royong yang kuat adalah merupakan modal membangun masa depan dan kegiatan TMMD telah dilaksanakan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab serta permohonan maaf jika terjadi kesalahan selama pelaksanaan TMMD," ujar Kasdam.
Dalam amanat juga dipesankan, agar hasil program TMMD ini dipelihara dengan sebaik-baiknya sehingga masa pakai bisa bertahan lama dan kepada para pelaksana agar melakukan evaluasi demi penyempurnaan penyelenggaraan TMMD kedepannya.
Sementara itu, Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Hendra Ferdinandus selaku Dansatgas TMMD Kodim 1617/Jembrana dalam laporannya mengatakan, TMMD ke- 97 tahun 2016 ini meliputi berbagai sasaran baik fisik maupun non fisik. "Adapun pembangunan fisik utama yaitu pembuatan jembatan sepanjang 20 meter dengan lebar 3,5 meter dan tinggi 5 meter yang berfungsi untuk menghubungkan antara dusun Serong, Desa Gumbrih, Kamatan Pekutatan dengan Dusun Dauh Pangkung, Desa Pengeragoan Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana" ujarnya.
Selain pembangunan jembatan sebagai sasaran kegiatan fisik utama, juga dilaksanakan pembangunan sebagai sasaran fisik tambahan dalam TMMD ini, diantaranya berupa pembuatan badan jalan sepanjang 200 meter dengan lebar 5 meter, bedah rumah kepada warga kurang mampu sebanyak 2 unit dan jambanisasi sebanyak 10 unit. Sedangkan untuk sasaran TMMD non fisik dilakukan dengan metode penyuluhan dalam berbagai materi dengan melibatkan berbagai unsur dan lembaga, seperti bidang Hukum dan Narkoba diisi oleh Polres Jembrana, bidang Pertanian, Kesehatan Wasbang dan Cinta Tanah Air serta penyuluhan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil terkait dengan Hak serta Kewajiban WNI dan Administrasi Kependudukan, telah rampung dilaksanakan dengan hasil 100% secara kwalitas dan kwantitas sesuai target yang dicanangkan yakni dikerjakan sejak tanggal 20 September sampai dengan tanggal 19 Oktober 2016 dengan total dana berupa hibah Pemkab Jembrana yang bersumber dari APBD Jembrana sebesar Rp 1 milyar dan dukungan peralatan dari TNI senilai Rp 239.000.000,-" tutup Dandim 1617/Jembrana.
Usai pelaksanaan upacara penutupan, dilanjutkan dengan acara ramah-tamah setelah itu dilakukan pengecekan secara langsung terhadap hasil kerja TMMD tersebut.
Di sela-sela kegiatan, Kepala Desa Gumbrih, I Ketut Nurjana mengatakan setelah ditutupnya pelaksanaan TMMD ini berharap hubungan antara warganya dengan TNI pada umumnya senantiasa dapat terpelihara dengan baik dan akan terus berlanjut. "Kami merasa terharu dan satu kehormatan memperoleh program TMMD ini sehingga kami dapat menikmati pembangunan jalan, jembatan dan banyak lagi sasaran tambahan lainnya serta berbagai penyuluhan, olah raga bahkan sampai panggung hiburan," jelasnya.
Berikut, seorang warga Dusun Serong, I Wayan Sudarmawan (46) mengaku sangat senang adanya TMMD tersebut. "Saya senang sekali bisa bergabung dengan TNI dan telah berhasil dalam membuat jembatan ini yang peruntukannya adalah kepada masyarakat. Di samping itu, warga yang dalam keseharian adalah mayoritas berprofesi sebagai tukang bangunan merasa dapat banyak belajar dari TMMD ini khususnya tentang cara pembuatan kontruksi bagunan", jelasnya.
Sedangkan warga lainnya dari Desa Pengeragoan I Made Sandi (44) menjelaskan, dulu warga yang mau bekerja ke sawah atau ladang termasuk anak-anak ketika hendak berangkat dan pulang sekolah harus menyebrang dengan cara menyusuri sungai yang saat ini menjadi sasaran TMMD karena sebelumnya memang tidak ada jembatan. "Kasihan anak-anak harus batal ke sekolah untuk belajar jika terjadi banjir di sungai, disini saya merasa sangat senang karena dengan rampungnya kegiatan TMMD ini, berarti TNI diantaranya sudah berperan dalam menyelamatkan generasi bangsa, hingga kami juga akan senantiasa berdoa demi kejayaan TNI agar kedepan selalu dapat berkarya demi umat, bangsa dan negara," ungkapnya dengan nada terharu.
Sementara itu, PJS Kepala Desa Pengeragoan I Nyoman Dastra Nurjana mengatakan bahwa kehadiran TNI bersama instansi lainnya dalam kegiatan TMMD tersebut telah mampu membuka kesadaran warganya dalam membangun desa. "Dulunya, warga kami sangat sungkan untuk berkomuninasi dengan TNI, namun berkat TMMD yang mengharuskan para prajurit berbaur tinggal di rumah-rumah warga selama pelaksanaannya ini diakui telah mampu menumbuhkan keakraban antara TNI dengan seluruh elemen masyarakat sehingga kian terjalin hubungan silaturahmi dan persaudaraan serta tumbuhnya rasa persatuan yang semakin kuat demi mewujudkan kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Disamping itu, banyaknya tamu yang datangnya dari berbagai SKPD untuk meninjau selama pelaksanaan TMMD, ditambah kehadiran para awak media yang sering meliput kegiatan, juga diakuinya secara tidak langsung telah mempromosikan potensi-potensi desa yang selama ini terpendam akibat terbatasnya komunikasi dan informasi. Terima kasih TNI, teruslah berkarya untuk kesejahteraan rakyat dan berjuang demi kejayaan bangsa dan negara," jelasnya.
Acara penutupan TMMD diakhiri dengan penandatangan prasasti dan pemotongan pita peresmian oleh Bupati Jembrana, I Putu Artha. (JMS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar